JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi khawatir pembangunan light rail transit (LRT) Kelapa Gading-Rawamangun terhambat karena musim hujan yang berkepanjangan. Saat ini, pembangunan LRT tersebut hampir mencapai 50 persen dan sesuai target.
"Jadi, relatif kami on schedule. Yang kami khawatirkan cuma satu, kalau seandainya musim hujannya berkepanjangan," ujar Satya di Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (12/11/2017).
Meski demikian, Satya mengatakan, perusahaannya sudah menyiapkan beberapa strategi untuk mengantisipasi musim hujan yang berkepanjangan, seperti memperbanyak alat-alat berat dan menyesuaikan shift kerja.
"Hal-hal lain yang terkait dengan teknologi juga kami akan gunakan untuk melakukan percepatan, kualitasnya tetap sama bagusnya, dan siapa tahu kami bisa push sehingga budget-nya pun bisa turun," kata Satya.
Baca juga : Jelang Asian Games, Sebagian Besar Venue Palembang Siap Digunakan
Dia berharap pekerjaan sipil bisa selesai pada akhir Desember 2017, sehingga bisa langsung memasang rel-rel kereta setelahnya. Rel dan bantalan rel untuk LRT itu sudah tiba di Jakarta.
Satya mengatakan, pembangunan LRT Kelapa Gading-Rawamangun diharapkan selesai pada Juni 2018 dan beroperasi pada Agustus 2018.
Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta target itu dimajukan, sehingga LRT dapat beroperasi Juli 2018. Alasannya, apabila ada gangguan, masih bisa diperbaiki sebelum Asian Games 2018 berlangsung.
Baca juga : Catatan Sandiaga Jelang Asian Games 2018
LRT merupakan salah satu moda transportasi publik yang disiapkan sebagai sarana penunjang Asian Games 2018. Sandi meminta PT Jakarta Propertindo melakukan percepatan.
"Sehingga bisa dilakukan tes lebih awal dan commercial atau operasi secara full itu bisa dilakukan paling enggak sebulan sebelum hajatan Asian Games," ujar Sandi dalam kesempatan yang sama.