Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Menuntut Rincian Program-program Anies-Sandi

Kompas.com - 13/11/2017, 08:00 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno diminta untuk memperjelas setiap program yang akan mereka kerjakan. Menurut Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta William Yani, semua itu penting demi kesuksesan program itu sendiri.

Dia mencontohkan program OK OTRIP yang memberikan layanan satu harga untuk bisa menaiki kendaraan umum apapun.

"Itu teknis programnya bagaimana? Contoh ada warga naik angkutan dari rumahnya, itu biayanya bagaimana pengaturannya? Apakah bisa dari depan rumah dia hanya pakai 1 kartu lalu kartu itu diberikan ke angkot?" kata William ketika dihubungi, Minggu (12/11/2017).

Baca juga : DKI Kaji Penggunaan Karcis Park and Ride sebagai Tiket OK Otrip

Kemudian program rumah berlapis, apakah program itu sama dengan rumah susun. Siapa masyarakat yang akan ditempatkan di sana dan di mana rumah berlapis akan dibangun? Bagaimana skema pembiayaannya?

William mengatakan program lain yang juga harus dijelaskan secara rinci adalah rumah dengan uang muka (DP) nol persen.

"Harus dia perjelas program rumah DP 0 seperti apa? Pelaksanaan teknis seperti apa? Yang laksanakan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) mana? Yang bisa dapat DP 0 kriterianya apa? Sampai sekarang kan belum ada penjelasan mengenai program DP 0," ujar William.

Baca juga : Anies-Sandi Akan Bangun Rumah Berlapis di 16 Kampung Kumuh

Apakah rumah DP 0 menggunakan konsep rumah tapak atau rumah susun? Itu juga pertanyaan yang harus dijawab. Menurut William, semua ini penting untuk dijelaskan. Meski posisinya kepala daerah, Anies dan Sandiaga juga harus mengetahui teknis pelaksanaan programnya.

"Program-program ini harus jelas karena ini menyangkut untuk APBD 2018. Bagaimana anggota DPRD bahas sesuatu yang belum jelas?" kata dia.

Kondisi salah satu trotoar di Sudirmanstanly Kondisi salah satu trotoar di Sudirman
Sejauh ini, Anies dan Sandi belum menjabarkan detil program-program mereka. Misalnya pembangunan trotoar di Jalan Sudirman-Jalan MH Thamrin, Anies hanya memberikan garis besar rancangan yang dia inginkan yaitu ruas jalan itu bisa dilintasi sepeda motor. Sisanya dia menyerahkan kepada perancang.

Begitu juga dengan konsep rumah lapis. Anies pernah meminta kepada wali kota untuk memikirkan cara mewujudkan rumah lapis itu. Dia hanya memberi gambaran bahwa rumah lapis tidak boleh berada jauh dari tempat tinggal warga sebelumnya.

"Ya Bapak cari solusinya lah Pak, karena itu Bapak jadi wali kota. Kan begitu kira-kira Pak. Kalau engga, kita diskusi akademik di ruangan ini. Tidak," ujar Anies.

Baca juga : Rancangan Diubah, DKI Kebut Penyelesaian Trotoar Sudirman-Thamrin

Sandiaga juga belum mau menjabarkan detil programnya. Soal rumah DP 0, dia tidak mau menjelaskan lokasi rumahnya karena khawatir akan memunculkan spekulan tanah. Dia juga memerintahkan SKPD untuk tidak membicarakan detil program yang belum final.

"Jadi kalau sesuatu yang belum final, belum matang, diumumkan, itu akan menimbulkan distorsi informasi yang ada. Jadi kami tidak ingin membuat perkataan yang saling silang," kata Sandi.

Namun, saat ini pembahasan anggaran untuk 2018 sedang dilakukan. Karena itu, cepat atau lambat Anies dan Sandiaga atau minimal jajaran SKPD di bawah, harus menjelaskan detil program.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com