JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memberi harapan kepada warga Kepulauan Seribu pada perayaan ulang tahun ke-16 kabupaten itu, Sabtu (11/11/2017). Dalam kedatangannya itu, Anies menjanjikan perbaikan akan muncul pada tahun-tahun mendatang.
Setahun sebelumnya, tepatnya pada 9 November 2016, Anies pertama kali menyampaikan janji-janjinya kepada warga Kepulauan Seribu ketika masih menjadi calon gubernur. Ia menyayangkan Kepualauan Seribu yang merupakan bagian dari Jakarta masih tertinggal dibandingka dengan pelosok lain.
Anies memaparkan, pada bidang kesehatan, hanya ada satu apoteker dan dua dokter gigi di sana. Jumlah bidan berkurang lebih dari 50 persen pada 2015. Rumah sakit pun hanya ada satu. Itu pun rumah sakit dengan kapasitas 17 tempat tidur.
Anies-Sandi saat itu berjanji meningkatkan kapasitas rumah sakit dengan memperbanyak jumlah tempat tidur menjadi 150 unit dalam waktu satu tahun. Ia juga menjanjikan menambah jumlah dokter gigi dan apoteker serta menyediakan 10 ambulans apung.
Di bidang pendidikan, berdasarkan Data Pokok Pendidikan Tahun 2014/2015, angka partisipasi murni (APM) untuk SMA sederajat di Kepulauan Seribu hanya 34,99 persen. Sementara itu, untuk kualitas tenaga pengajarnya, nilai uji kompetensi guru (UKG) Kepulauan Seribu 55,76 persen atau berada di bawah rata-rata nasional (56,69 persen).
Janji dalam pendidikan, Anies-Sandi mendirikan SMK pariwisata dan SMK kelautan unggulan. Mereka juga akan akan menyiapkan pusat-pusat belajar masyarakat melalui program kejar paket C dan program kursus keterampilan.
Baca juga: 10 Dermaga di Kepulauan Seribu Akan Dibuatkan Rancangan Induk
Kesejahteraan dan kemandirian Kepulauan Seribu, kata Anies, akan dihadirkan dengan membangun resor kelas dunia yang dikelola Pemprov DKI Jakarta.
Janji-janji ini tak lagi dibeberkannya di hadapan warga pada Sabtu lalu.
Warga menagih janji Anies, terutama di pelayanan dasar, seperti pendidikan, infrastruktur, kesehatan, dan transportasi. Hal yang mereka minta antara lain beasiswa untuk bersekolah dan kuliah di Ibu Kota, sistem pengolahan air bersih, perahu untuk mobilitas warga, hingga peningkatan telekomunikasi.
Terhadap penagihan dan permintaan itu, Anies hanya mengatakan tak akan banyak berjanji lagi. Ia tak mau dianggap hanya memberikan angin surga kepada warga. Prinsipnya, kata Anies, ia ingin warga Kepulauan Seribu bisa berkata, "Untung saya tinggal di Kepulauan Seribu."
Anies mengatakan, dirinya akan membentuk satuan kerja atau task force khusus untuk membereskan masalah di Kepulauan Seribu. Ia meminta warga dan pegawai pemerintahan mencatat daftar kebutuhan, lalu menyampaikannya ke Balai Kota. Ia bahkan meminta warga banyak menuntut dari pemerintahannya.
Menurut Anies, masyarakat selama ini mudah bersyukur. Anies menilai, tingkat kepuasan yang tinggi bisa dengan mudah dicapai jika harapannya rendah.
"Buat warga di Kepulauan Seribu, tinggikan harapan Anda, tuntut lebih banyak, minta lebih banyak, maka kami harus memenuhi," ujar Anies
Kendati demikian, Anies mengatakan tak bisa mewujudkannya dengan cepat.
Baca juga: Anies: Warga Kepulauan Seribu, Tuntut yang Banyak dari Kami
"Bapak, Ibu harus sadari pemerintah gunakan tata kelola, enggak bisa ambil uang, lalu ditaruh. Dimasukkan dulu dalam perencanaan, lalu masuk anggaran, sampai eksekusi. Cara itu yang bisa dipertanggungjawabkan dengan benar," ujarnya.
Menanti eksekusi
Peningkatan pelayanan di Kepulauan Seribu mulai terlihat dengan bertambahnya satu perahu ambulans. Sayangnya, belum ada penambahan perahu secara signifikan.
"(Anggaran tahun 2018) belum ada," kata Kepala Dinas Kesehatan Koesmedi Priharto.
Terkait transportasi, Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansyah mengatakan, pembangunan transportasi akan dilakukan jika ada rencana induk pelabuhan (RIP). Andri mengungkapkan bahwa selama ini, dermaga di Jakarta dibangun tanpa rancangan induk. Di Pulau Pramuka, contohnya, ada tiga dermaga. Ada yang dikelola Suku Dinas Perikanan, ada yang dikelola Pemkab Kepulauan Seribu, dan ada yang dikelola Dinas Perhubungan.
Ia mengatakan, pembagunan dermaga di 10 pulau di Kepulauan Seribu akan mengacu pada RIP dan arahan Kementerian Perhubungan.
"Tahun 2018 baru kami anggarkan RIP, kalau enggak salah Rp 1,9 miliar untuk 10 dermaga di Kepulauan Seribu plus Muara Angke," kata Andri.
Di bidang pariwisata, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tinia Budiati mengatakan, pembangunan sektor pariwisata akan dilakukan dengan mengubah pola pikir sumber daya manusia. Ia menyiapkan berbagai pelatihan, mulai dari bahasa Inggris hingga kuliner. Ia juga tengah memperbaiki sistem yang masih konvensional agar terintegrasi dengan teknologi.
"Sekarang kami lagi siapin, itu kan menyangkut, pertama, sistem. Dan, itu terkait dengan keterbukaan data. Terus udah gitu terkait dengan ini sebenarnya kami masa transisi. Dari kebiasaan yang semua booking konvensional sekarang semuanya by online," ujar Tinia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.