Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembak Dokter Lety Beli Senjata dari Orang di Facebook

Kompas.com - 13/11/2017, 15:18 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, dua senjata yang dipakai dokter Ryan Helmi untuk menghabisi nyawa istrinya, dokter Lety Sultri, didapatkannya dari seseorang berinisial S. S dikenalnya dari jejaring media sosial Facebook.

"Berdasarkan pengakuan tersangka, jenis Revolver didapatnya dari Facebook dan jenis Makarov didapatkan tersangka dari seseorang berinisial S," kata Hendy usai melakukan prarekonstruksi di klinik Az-Zahra, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Senin (13/11/2017).

Hendy mengatakan, untuk jenis revolver didapatkan tersangka melalui akun jejaring sosial Facebook dengan cara memesannya secara online.

"Ya, lewat Facebook, cari-cari di Facebook katanya," ujar Hendy.

Baca juga : Adegan demi Adegan Tunjukkan Cara Helmi Tembak Dokter Lety Namun, untuk senjata berjenis Makarov yang digunakan Helmi, pihak kepolisian masih mendalaminya lagi terkait inisal S yang disebutnya.

Senjata berjenis Makarov biasanya digunakan tentara merah Uni Sovyet sejak 1951. Senjata tersebut merupakan pistol semi otomatis yang mulai dibuat pada 1949 sebagai pengganti Tokarev TT-33.

Pistol ini menggunakan peluru khusus (Makarov 9,2×18mm). Dipakai di banyak negara sebagai pistol organik untuk kepolisian dan angkatan bersenjata.

Baca juga : Dokter Lety Ditembak Berkali-kali oleh Suami

Sementara senjata berjenis Revolver adalah sejenis senjata api dengan peluru yang dimasukkan ke tabung berputar. Revolver dengan kaliber 44 biasanya berisi lima hingga tujuh peluru, sedangkan revolver berkaliber 22 berisi delapan hingga 10 peluru.

Kompas TV Seorang pria menembak istrinya, yang tengah bekerja di sebuah klinik kedokteran di Jalan Dewi Sartika, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com