JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memprediksi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) akan masif terjadi pada 2018. Sebab, ekonomi di Indonesia saat ini sedang melemah.
"Jadi yang kami perlu antisipasi gelombang PHK. Ke depan ini gelombang PHK akan masif sekali (terjadi)," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (13/11/2017).
Sandi mengatakan, ada beberapa bidang pekerjaan yang kemungkinan terjadi PHK, seperti industri ritel dan perbankan yang mulai menggunakan teknologi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata Sandi, akan mencermati kemungkinan-kemungkinan itu. Tujuannya, agar gelombang PHK bisa diantisipasi dan para buruh tidak kehilangan pekerjaannya.
Baca juga : Saat Sandi Tak Penuhi Janji untuk Temui Buruh yang Berdemo
"Jadi ini sebuah fenomena ekonomi dan Pemprov ingin hadir untuk memberikan bantuan untuk memastikan biaya belanja sehari-hari dari kawan buruh itu bisa terbantukan," kata Sandi.
Baca juga : Sandiaga Uno Siap Penuhi Tuntutan Buruh dalam Kontrak Politik
Sandi menjelaskan hal tersebut saat ditanya mengenai adanya kemungkinan merevisi upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta 2018 yang telah diteken Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Namun, Sandi tidak menjawab hal tersebut dan hanya menjelaskan soal kondisi ekonomi yang melemah.
Baca juga : Saat Buruh Merasa Telah Diberi Janji Palsu oleh Anies-Sandi