Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Dibongkar, Akankah Bedeng di Jalan Inspeksi Tak Muncul Lagi?

Kompas.com - 14/11/2017, 09:52 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS. com - Penertiban bedeng dan tenda-tenda di jalan Inspeksi menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017) kemarin berjalan sangat lancar. Tak ada penolakan warga seperti pada sejumlah penertiban lainnya.

Warga membongkar sendiri bedeng-bedeng yang dijadikan tempat tinggal. Warga yang telah selesai membongkar bedengnya dengan santai menggelar terpal dan kasus lusuh miliknya di tepi jalan inspeksi dan tidur di atasnya, meski tanpa atap. Mereka tampak tidur dengan nyenyaknya tanpa terusik kendaraan yang lalu lalang.

Tak hanya itu, pada saat penertiban dilakukan, pemandangan menarik terlihat di sisi jalan Inspeksi.  Meski petugas gabungan sibuk membongkar sisa-sisa bedeng, sepasang suami istri terlihat melakukan aktivitas seperti biasa.

Usup sang suami tetap memberi makan kambinya dan Cas, sang istri, menikmati santap pagi dengan santainya.

Hasil penertiban tersebut, 200 ton sampah dikumpulkan dan akan segera dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, Bekasi.

Sering Ditertibkan

Penertiban di jalan inspeksi bukan pertama kali dilakukan. Penertiban terakhir dilakukan pada Juni 2017.  Saat itu ratusan bedeng di kawasan tersebut dihancurkan. Jalan inspeksi pun sempat bersih.

Namun tak butuh waktu lama, para penghuni kembali membangun bedeng di kawasan itu. Sebelumnya pun telah dilakukan berkali-kali penertiban. Setelah itu warga datang lagi.

"Namanya juga warga bongkaran. Kalau udah dibongkar ya nanti datang lagi, dibongkar lagi ya datang lagi. Sesuai namanyalah," kata seorang warga bernama Sumi saat ditemui Kompas.com, Senin.

Sejumlah warga di lokasi mengaku belum memiliki tempat tinggal pengganti dan memilih bertahan di lokasi tersebut.

"Mau kemana lagi, ya di sini aja. Nanti bikin bedeng lagi," ujar warga bernama Lina.

Selain dijadikan tempat tinggal, lokasi tersebut juga jadi tempat prostitusi. Warga yang mayoritas pendatang dan berprofesi sebagai pemulung menyewakan bedeng-bedengnya Rp 10.000 semalam untuk kegiatan prostitusi.

Pemerintah setempat telah menyadari persoalan itu. Camat Tanah Abang Dedi Arif Darsono mengatakan, kawasan prostitusi itu bukan hal yang baru.

"Disko bongkaran sudah ada sejak zaman Hercules, sejak tahun 1980-an kira-kira," ujar Dedi.

Hercules Rosario Marshal pernah berada di kawasan Tanah Abang dan sekitarnya pada saat itu. Pada 2006 Hercules memutuskan pergi dari daerah itu.

Staf Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat, Arifin saat ditemui di pembuangan sampah hasil penertiban sementara, Senin (13/11/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Staf Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat, Arifin saat ditemui di pembuangan sampah hasil penertiban sementara, Senin (13/11/2017).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com