Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis: Memang PPSU Kelihatan "Greng" Luar Biasa di Era Pak Ahok...

Kompas.com - 14/11/2017, 10:06 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji menerima laporan mengenai kinerja pasukan oranye di lapangan yang disebut tidak segesit biasanya.

Menjawab pertanyaan itu, Isnawa mengatakan, saat ini kewenangan pasukan oranye bukan hanya pada Dinas Lingkungan Hidup.

"Waktu eranya Pak Ahok, ada sekitar 3.600 penyapu jalan yang tadinya di bawah kendali saya, diturunkan jadi PPSU (pekerja penanganan sarana dan prasarana umum) di bawah kendali lurah," ujar Isnawa ketika dihubungi pada Selasa (14/11/2017).

Pasukan oranye yang ada di bawah kendali Dinas Lingkungan Hidup biasanya bertugas sebagai sopir truk sampah serta membersihkan kali, sungai, dan danau.

Sementara pekerjaan penyapu jalan adalah tugas pasukan oranye di bawah wewenang kelurahan. Di bawah kelurahan, jam kerja pasukan oranye diatur ke dalam tiga shift.

Baca juga: Sekarang Pasukan Oranye Kok Jadi Kurang Sigap...

"Memang waktu di awal kelihatan greng-nya luar biasa, kan, waktu era Pak Ahok, ternyata PPSU itu oleh lurah diatur shift kerjanya, ada yang pagi, sore, dan malam," ujar Isnawa.

Akibat pengaturan shift itu, hanya sekitar 20 pasukan oranye yang tampak di setiap kelurahan saat pagi, sore, dan malam hari.

Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Aji di Balai Kota, Jumat (24/6/2016).Alsadad Rudi Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Aji di Balai Kota, Jumat (24/6/2016).
Selain itu, kata Isnawa, pasukan oranye juga harus bekerja secara mobile. Ketika warga tidak melihat mereka menyapu jalan, bisa saja PPSU sedang bertugas di kawasan permukiman.

Baca juga: Kompleks BPPT Meruya dari 2007 Bebas Banjir, Kini Tergenang Lagi

Dia menduga, semua alasan ini menjadi penyebab warga berpikiran kinerja PPSU menurun.

"Karena mereka sifatnya mobile tidak di titik tertentu, jadi memang enggak banyak kelihatan, enggak seperti awal-awal dulu," kata Isnawa.

Baca juga: Maaf-maaf Ya, Waktu Zaman Pak Ahok Enggak Pernah Banjir...

Sebenarnya, pengaturan shift seperti ini tidak perlu berdampak pada penurunan kinerja. Isnawa meminta para lurah untuk lebih memperhatikan kinerja PPSU di lingkungan mereka masing-masing. PPSU harus lebih rajin lagi berkeliling dan menjaga kebersihan wilayah mereka.

"Saran saya, masukan warga harus direspons baik oleh lurah. Jangan sampai, mohon maaf, nih, ganti Gubernur malah kendur. PPSU harus lebih giat keliling wilayahnya," ujar Isnawa.

PPSU dari 7 kelurahan di Tanjung Priok mengecat dinding Taman BMW, Jumat (4/8/2017).Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com PPSU dari 7 kelurahan di Tanjung Priok mengecat dinding Taman BMW, Jumat (4/8/2017).

Kompas TV Pekerja penanganan sarana dan prasarana umum DKI Jakarta (PPSU) yang tetap bertugas pada hari Lebaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com