JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta semua pihak yang terlibat dalam pembangunan transit oriented development (TOD) di Jakarta mengantisipasi potensi kesemrawutan di lokasi pembangunan proyek tersebut.
Sandi mengatakan, warga biasanya akan "tumpah" di titik-titik integrasi transportasi publik.
"Masalah yang selalu jadi isu adalah kesemrawutan. Begitu ada jumlah masyarakat yang tumpah, misalnya di Tanah Abang maupun di tempat lain juga, kita lihat itu bagaimana pengaturannya," ujar Sandi saat membuka focus group discussion (FGD) pengembangan TOD di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (14/11/2017).
Untuk memikirkan antisipasi kesemrawutan pembangunan TOD, Sandi meminta semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan pihak terkait, seperti PT KAI, PT MRT Jakarta, PT Jakarta Propertindo, dan PT Transjakarta, untuk mensinergikan pandangan mereka.
Baca juga : Catatan Sandiaga Jelang Asian Games 2018
Selain potensi kesemrawutan, Sandi mengingatkan agar semua pihak, khususnya PD Pasar Jaya, tidak mengesampingkan pasar tradisional di lokasi pembangunan TOD. Sandi juga berharap ada penciptaan lapangan kerja dengan pembangunan TOD.
"Bagaimana TOD ini bisa creating good quality jobs, bisa ritelnya tumbuh, PKL liar itu bisa ditata dengan baik," ucap Sandi.
Baca juga : Sandi: Ke Depan, Proyek di DKI Harus Punya Amdal Lalin