Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Pulo Keluhkan Lambatnya Kinerja Petugas Pompa Air

Kompas.com - 14/11/2017, 20:13 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Pulo mengeluhkan lambatnya petugas rumah pompa penyedot banjir saat air meluap dari Kali Ciliwung. Jika air meluap, air akan menggenagi jalan. Pada saat itu, seharusnya petugas pompa penyedot air sigap untuk menyedot air dari jalan untuk dialirkan lagi ke kali.

"Kami harus telepon dulu kalau mau petugas datang, itu pun setelah ditelepon, 2 jam kemudian baru datang (petugas)," kata Roni warga RT 06/01, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (14/11/2017).

Roni yang mengaku telah menetap di daerah tersebut selama kurang lebih 50 tahun kerap merasakan banjir tahunan. Dirinya pernah merasakan banjir terparah dengan ketinggian sekitar 5 meter.

"Sebelum ada tanggul, banjir bisa sampai 4 meter bahkan 5 meter. Begitu ada tanggul sudah enggak banjir lagi," ucap Roni.

Baca juga : Tembok Turap Kampung Pulo Dipenuhi Coretan

Senada dengan Roni, Rizki warga Kampung Pulo dari RT 09/01 juga mengeluhkan lambatnya petugas pompa untuk memompa air dari jalan ke kali.

Menurut Rizki, kurang sigapnya petugas pompa air membuat jalan yang persis berada di bibir kali, menjadi tergenang air.

"Waktu zamannya Ahok (mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) pas pertama-pertama ada pompa, petugasnya sigap, sekarang mah boro-boro. Itu juga mesin pompanya dikunci begitu aja," kata Rizki.

Baca juga : Rayakan Kemenangan Anies-Sandi, Warga Kampung Pulo Pawai Obor

Ilham, warga Kampung Pulo dari RT 13/01 mengaku kerap bergotong royong untuk membuang air luapan kali. Dia berpandangan, petugas pompa yang terdapat di sepanjang RT 06 hingga RT 13 lambat menangani luapan air.

"Kalau nungguin petugas pompa mah lama, keburu rumah kita kelelep," ujar Ilham.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, terdapat sebuah mesin pompa penyedot air yang berada di RT 06/01. Saat Kompas.com menyambanginya, kondisi mesin pompa terkunci rapat dan tidak ada petugas yang berjaga.

Baca juga : Dinas Tata Air Sebut Rumah Pompa Bukan Solusi Utama untuk Kampung Apung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com