Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Bergetar Anies Saat Cerita Selendang Amanah dari Bukit Duri

Kompas.com - 15/11/2017, 14:10 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menceritakan pengalamannya pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 dalam rapat paripurna DPRD DKI Jakarta tentang penyampaian visi-misi gubernur dan wakil gubernur periode 2017-2022, Rabu (15/11/2017).

Dengan suara bergetar, Anies menceritakan kisah Saidah, korban penggusuran di Bukit Duri, Jakarta Selatan, yang ditemuinya kala itu.

"Pada tanggal 9 Januari 2017 lalu, saya berkunjung ke Bukit Duri. Di sana, di antara puing-puing gusuran rumah, seorang Ibu yang rumahnya telah rata dengan tanah, Ibu Saidah, usianya sekitar 50 tahunan, datang dengan menggendong seorang anak," ujar Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Anies bercerita, Saidah melepas kain penggendong anak dan mengalungkan kain batik itu kepada dirinya.

Baca juga : Gubernur Anies Berpantun Saat Pidato di Mimbar Paripurna DPRD DKI

Menurut Anies, dengan kain selendang itu, Saidah berpesan agar dirinya dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno "menggendong" anak-anak Jakarta selama memimpin Ibu Kota.

"Selendang ini adalah selendang terberat yang pernah terkalungkan di leher saya. Ia adalah selendang pengingat amanah," kata Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan warga Bukit Duri di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Junat (27/10/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan warga Bukit Duri di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Junat (27/10/2017).

Di depan pimpinan dan anggota DPRD DKI Jakarta, Anies menyebut amanah itu tak hanya dititipkan kepada dia dan Sandi. Saat anggota DPRD DKI Jakarta berkeliling menemui warga, kata Anies, warga juga seringkali menitipkan amanah yang sama kepada wakil mereka di DPRD itu.

"Amanah besar itu adalah amanah kepada kita semua pemimpin dan pengelola kota ini. Saudara-Saudara semua, mari kita gendong anak-anak Jakarta seperti kita menggendong anak sendiri. Majukan setiap jengkal kota ini, bahagiakan setiap insan di dalamnya," ucapnya.

Baca juga : Akhirnya, Anies-Sandi Sampaikan Visi-Misi dalam Paripurna DPRD DKI

Seusai Anies bercerita yang menjadi penutup dari pidatonya, seluruh hadirin yang hadir dalam ruangan paripurna langsung bertepuk tangan.

Setelah itu, Anies menyerahkan teks pidato penyampaian visi dan misi itu kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Kompas TV Permukiman warga di pinggir Sungai Ciliwung di wilayah Bukit Duri, Jakarta Selatan, mulai dibongkar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com