Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Biaya Inseminasi Rp 10 Juta, Kalau Cuma Dikasih Rp 100.000 Itu Hoaks"

Kompas.com - 16/11/2017, 00:04 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manager Riset dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Budi Wiweko mengatakan, biaya proses inseminasi atau penyemprotan sperma ke rahim wanita bisa mencapai Rp 10 juta. Jika ada yang menyebutkan pendonor sperma hanya diberikan uang Rp 100.000, dapat dipastikan informasi tersebut adalah informasi bohong atau hoaks.

Apalagi, lanjut dia, tidak ada istilah donor sperma dari orang lain. Karena proses inseminasi hanya boleh dilakukan oleh sepasang suami istri yang kesulitan mendapatkan keturunan.

"Biaya satu kali pencucian sperma sebelum masuk proses inseminasi itu biasanya rata-rata Rp 5 juta, belum termasuk obat, bisa total Rp 10 juta itu semua di klinik kesuburan. Kalau cuma dikasih Rp 100.000 itu sudah pasti hoaks," kata Budi saat ditemui Kompas.com di FKUI Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2017).

Baca juga : FKUI Sesalkan Beredarnya Informasi Hoaks soal Donor Sperma

Budi mengatakan, seminar terkait sperma memang ada dan akan dilakukan pada 8 Desember 2017. Namun, dalam seminar yang akan diselenggarakan di Gedung IMERI FKUI itu sama sekali tidak melibatkan orang umum, apalagi sampai melakukan donor sperma.

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi
Seminar tentang proses inseminasi selalu dilakukan rutin setiap tahun dengan melibatkan dokter ahli tanpa masyarakat umum.

"Kami workshop itu rutin setiap tahun, untuk meningkatkan kompetensi para ahli laboratorium. Ini bukan untuk masyarakat umum," ujarnya.

Baca juga : Fakultas Kedokteran UI Bantah Cari Donor Sperma

Sebelumnya beredar kabar bahwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mencari 10 sampai 15 orang yang bersedia mendonorkan spermanya dan diberi imbalan sebesar Rp 100.000 plus makan siang.

Sperma tersebut nantinya akan dijadikan bahan seminar atau workshop di Gedung IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 8 Desember 2017 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com