Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Anies Perintahkan Bongkar Tembok Bangunan di Kali Krukut

Kompas.com - 16/11/2017, 08:46 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Intensitas hujan di Jakarta meningkat di bulan-bulan penghujung tahun ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim hujan di Jakarta dan sekitarnya terjadi pada Desember 2017 hingga Januari 2018.

Potensi banjir selalu ada setiap tahunnya, sesuai intensitas hujan. Tingginya intensitas hujan membuat banyak titik di Jakarta dan tergenang.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini berupaya mencari cara untuk mengatasi dan mencegah  banjir itu. Salah satunya dengan memerintahkan anak buahnya mengeruk Kali Krukut, menyusul tewasnya seorang warga akibat luapan air di sana.

Namun langkah itu tidak mudah. Alat berat sulit masuk ke Kali Krukut. Banyak bangunan berdiri di bantaran kali. Agar alat berat bisa masuk, harus ada bangunan di bantaran kali itu yang dibongkar.

"Di sana ada satu tempat yang langsung dibongkar temboknya supaya amfibi kita bisa turun. Kalo tidak, enggak bisa bergerak, jadi hambatan besar itu," ujar Anies, Rabu (15/11/2017).

Baca juga : Sulitnya Akses Masuk Alat Berat Jadi Kendala Pengerukan Kali Krukut

Kepala Suku Dinas Sumber Air Jakarta Selatan Holi Susanto mengatakan, bangunan yang dibongkar yakni tembok salah satu hotel di Jalan Wolter Monginsidi. Pembongkaran dilakukan sekitar dua pekan lalu.

Atas perintah Anies untuk membongkar tembok, kini dua ekskavator amfibi bisa mengeruk lumpur di dasar Kali Krukut. Selain lumpur, petugas di sana juga mengeruk sisa-sisa pondasi turap berupa batu kali berukuran besar.

Kali Krukut di Wolter Monginsidi sudah dikeruk sejak 2 November 2017. Kali dengan total panjang 84,4 kilometer itu terakhir dikeruk pada 2015 oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

Anies menilai pengerukan sungai saat ini lebih penting dilakukan ketimbang melakukan pelebaran atau normalisasi. Sebab, pengerukan tidak membutuhkan waktu lama seperti pelebaran sungai.

Menurut Anies, saat ini langkah tersebut efektif karena membuat permukaan air menjadi lebih rendah. Setelah dikeruk selama 10 hari, kedalaman Kali Krukut sudah 2 meter.

"Bisa kita lihat (perbedaan) bekasnya air (di Kali Krukut) dua minggu lalu dan air sekarang itu sudah jauh lebih rendah karena dikeruk," kata Anies.

Pengerukan pun hanya dilakukan di bagian tengah sungai. Sebab, jika dikeruk sampai ke tepi sungai, tembok-tembok bangunan yang ada di bantaran sungai bisa retak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com