JAKARTA, KOMPAS.com - Setoran iuran harian yang diminta para preman sekitar Tanah Abang kepada para pedagang kaki lima (PKL) memiliki tarif yang berbeda saat hari biasa dan hari libur.
Hal tersebut dikatakan Siti (bukan nama aslinya). Siti merupakan salah satu PKL yang berdagang di trotoar Tanah Abang.
"Iuran harian itu beda-beda, hari biasa sama hari libur beda iurannya," kata Siti kepada Kompas.com, Kamis (16/11/2017).
Jika hari biasa, iuran lahan trotoar diminta dengan besaran Rp 5.000, namun ketika hari libur naik dua kali lipat menjadi Rp 10.000. Selain iuran lahan trotoar, iuran parkiran pun dipungut dengan besaran Rp 3.000 tiap hari biasa dan Rp 5.000 tiap libur.
Baca juga : Sekitar Stasiun Tanah Abang Jadi Lahan Basah Preman Tarik Iuran ke PKL
"Pokoknya (iuran) naik dua kali lipat kalau hari libur, mau rame, mau sepi, iurannya segitu," ujarnya.
Ketika Kompas.com sedang berbincang-bincang dengan Siti, salah seorang pria berbadan kurus datang.
Baca juga : DKI Selidiki Dugaan PNS Terlibat Sewa Lapak di Trotoar Tanah Abang
Siti memberikan uang iuran sewa lahan trotoar harian sebesar Rp 5.000 dan untuk parkir Rp 3.000.
Pria tersebut pun berlalu sambil memegang uang yang telah diperolehnya dan dimasukkan ke dalam tas pinggang berwarna hitam.
"Biasanya datangnya itu siang sama menjelang sore. Siang iuran lahan, sore buat parkir," katanya.