JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi walk out yang dilakukan salah satu alumnus Kolese Kanisius, Ananda Sukarlan, saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpidato pada peringatan 90 tahun berdirinya sekolah itu, tidak hanya menjadi tanggung jawab Ananda sendiri. Lembaga pendidikan Kolese Kanisius ikut terseret dalam sentimen yang kemudian muncul sebagai reaksi atas aksi walk out itu.
Perwakilan Perhimpunan Alumni Kolese Kanisius, Affann Alamudi, mengatakan, tindakan yang dilakukan Ananda tidak mewakili sekolah ataupun alumni Kanisius lain.
"Mas Ananda mengeluarkan rilis tidak ada kaitannya apa pun dengan sekolah, angkatannya sendiri, dan perhimpunan alumni. Kalau beliau memiliki kritikan, ya, kami hargai," ujar Affan saat ditemui Kompas.com di Kolese Kanisius, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2017).
Namun penegasan itu tidak cukup. Provokasi tetap bermunculan terhadap Kolose Kanisius. Affan menemukan sejumlah provokasi di Whatsapp yang mengajak melakukan aksi di Kolese Kanisius. Provokasi berkembang pada tuduhan-tuduhan tidak berdasar yang menyebut Kolose Kanisius masuk dalam politik praktis.
Pihak Kolese Kanisius sampai meminta bantuan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah yang kantornya bersebelahan dengan Kolese Kanisius.
"Kami ini lembaga pendidikan dan enggak mau masuk ke politik praktis. Mereka (Muhammadiyah) tetangga kami selama puluhan tahun membina kerja sama. Wajar kalau misalnya teman berkomunikasi," ujar Affan.
Baca juga : Kolese Kanisius: Kami Menyesal, Walk Out Ananda Sukarlan Terjadi di Luar Kendali
Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Azhar Simanjuntak menyampaikan dukungan PP Muhammadiyah terhadap Kolese Kanisius. Dahnil mengatakan mendemo Kanisius, sama dengan mendemo Muhammadiyah.
"Kami tidak ingin hal tersebut terjadi pada tetangga terdekat kami, yakni Kolese Kanisius. Jadi, kami dengan rendah hati menyampaikan kepada siapa saja yang berusaha untuk memobilisir demonstrasi ke Kanisius, itu sama dengan demonstrasi juga di rumah kami, Gedung Dakwah Muhammadiyah yang menempel dengan Kolese Kanisius," ujar Dahnil.
Datangi Anies
Kerisauan Kolese Kanisius tidak berhenti di situ. Kamis malam, pimpinannya datang ke Balai Kota untuk menemui Anies secara langsung. Mereka menyampaikan penyesalan atas aksi walkout yang dilakukan Ananda Sukarlan.
"Kami menyampaikan kami menyesal, itu (aksi walk out Ananda Sukarlan) terjadi di luar kendali kami, itu terjadi begitu saja," ujar Kepala SMP Kanisius Baskoro Pudjinugroho seusai bertemu Anies di Balai Kota DKI Jakarta.
Selain Baskoro, ada Kepala SMA Kanisius Eduward Ratu Dopo, Ketua Perhimpunan Alumni Kolese Kanisius Syarif, dan beberapa orang lainnya yang datang ke Balai Kota.
Sementara itu, Anies mengatakan pertemuan tadi malam tidak hanya membahas soal insiden walk out. Mereka justru banyak membicarakan masalah pendidikan.
"Tadi malah ngobrolnya soal pendidikan, soal potensi kerja sama bagaimana kami memajukan pendidikan di Jakarta. Jadi, ngobrolnya malah lebih banyak soal pendidikan," kata Anies.
Anies, menegaskan bahwa tidak pernah ada masalah di antara dirinya dan pihak Kolese Kanisius. Dia meminta tidak ada pihak yang menyalahkan Kolese Kanisius terkait insiden walk out Ananda. Menurut Anies, sebaiknya fokus permasalahan ditujukan kepada hal-hal yang lebih besar.
"Jadi saya mengimbau agar jangan ada yang menyalahkan Kanisius," kata Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.