Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juluki Pejabat Pakai Nama "Superhero", Sandiaga Sebut Bangun Jakarta Tak Bisa Ala Superman

Kompas.com - 18/11/2017, 13:12 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengibaratkan sistem pengaduan warga di tiap kecamatan seperti "Justice League", kumpulan pahlawan super dari DC Comics.

Sementara itu, sistem aduan warga di Balai Kota seperti "Superman", salah satu pahlawan dalam "Justice League".

Maksud Sandi, pelayanan aduan warga di Balai Kota biasanya ditujukan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur saja. Kepala daerah seolah menjadi Superman karena menampung aduan dari seluruh wilayah.

Ini berbeda jika pengaduan warganya berada di tingkat kecamatan. Berbagai pengaduan ditanggung bersama-sama oleh camat dan wali kota. Inilah yang dimaksud Sandi sebagai Justice League.

"Membangun Jakarta tidak bisa sistem Superman, tapi sistem kita ke depan itu inginnya Justice League, yaitu kerjasama," ujar Sandiaga saat meninjau pengaduan warga di Kecamatan Gambir, Sabtu (18/11/2017).

"Jadi ini ibaratnya kumpulan superhero. Saya bawa superhero dari Jakarta Pusat, Pak Wali Kota saya juluki Nagabonar," tambah Sandi yang menyebutkan Mangara Pardede sebagai Nagabonar.

(Baca juga : Lihat Pengaduan Warga di Kecamatan, Sandiaga Bilang Ini Lembaran Baru dari Kami)

Sambil bergurau, Sandi pun memberi julukan kepada para pejabat DKI yang hadir bersama dia. Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik DKI Jakarta Dian Ekowati dijuluki Wonder Woman, Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta Premi Lasari dijuluki Srikandi, dan Kepala Biro Pemerintahan Firmansyah dijuluki Gatot Kaca.

"Pak Camat Gambir kita sebut The Avenger. Warga bisa mengadu di sini masalah yang bisa diselesaikan di kecamatan, yang engga bisa kita naikkan, biar Nagabonar selesaikan," kata Sandiaga.

 

Kompas TV Kamis (16/11/2017) DPRD DKI Jakarta akan memberikan pandangan dari setiap fraksi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com