JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Neneng Hasanah meminta Dinas Sumber Daya Air memerhatikan masyarakat Pulau Sebira di Kepulauan Seribu. Neneng meminta ada pembangunan instalasi pengolahan air di pulau yang terletak paling jauh dari daratan Jakarta itu.
"Pulau itu kan paling jauh bisa 6 jam lah untuk ke sana. Kalau ini enggak dibangun, masyarakat Pulau Sebira dapat air dari mana? Apakah ke Banten atau Lampung? Padahal itu kan rakyat Jakarta juga," kata Neneng dalam rapat anggaran di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Kamis (23/11/2017).
Neneng mengatakan, warga di sana memang tidak banyak. Namun mereka tetap harus mendapatkan perhatian.
Baca juga : DPRD DKI Tolak Anggaran Rp 4,7 Miliar untuk Pulau Payung, Isinya Villa Swasta
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan pihaknya sudah menganggarkan pembuatan reserve osmosis (RO) di 8 pulau di Kepulauan Seribu. Salah satunya adalah Pulau Sebira itu.
Teguh mengatakan, pembuatan RO sempat dianggarkan pada tahun 2016 sebesar Rp 127 miliar. Namun, praktik di lapangan tidak baik dan hanya terserap 3 persen.
"Berkaca dari kegagalan tahun 2016, tahun 2017 kami matikan anggaran itu karena tidak mau terulang lagi, kani mau pelajari dulu. Satu tahun kita mengkaji, 2018 mudah-mudahan bisa direalisasikan bertahap," ujar Teguh.