Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Tidak Penting Pilih Siapa Saat Pilkada, yang Penting Kita Kerja Bersama

Kompas.com - 23/11/2017, 18:35 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersilaturahim dengan pejabat dan perwakilan warga se-Jakarta Selatan di Balai Sarbini, Kamis (23/11/2017).

Dalam kunjungannnya itu, Anies meminta warga agar meninggalkan Pilkada DKI dan bekerja bersama. Ia pertama-tama menyapa warga dengan mengungkap jumlah pemilihnya di Jakarta Selatan.

"Jakarta Selatan banyak pemilihnya, 72.670 suara, jadi 62 persen," kata Anies sambil membaca catatannya, Kamis siang.

Anies mengaku mengungkapkan angka itu agar warga tahu bahwa persentase Pilkada itu sudah menjadi sejarah. Ia berjanji meski ada 38 persen warga Jakarta Selatan yang tak memilihnya, ia akan tetap membangun 100 persen warga Jakarta Selatan.

"Jadi Bapak Ibu, yang namanya Pilkada pasti ada yang milih salah satu. Jadi kalau Pilkada pasti ada yang milih Pak Basuki dan Anies-Sandi. Buat saya di ruangan ini tidak penting milih siapa, yang penting kita kerja bersama," ujar Anies.


Baca juga : Sandiaga: Data Terkini Saya, Malah Banyak Warga yang Sudah Move On dari Pilkada 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (15/11/2017).KOMPAS.com/NURSITA SARI Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (15/11/2017).

Menurut Anies, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Ia mengatakan tujuannya mengumpulkan seluruh pejabat dan elemen masyarakat adalah untuk melaporkan bahwa ia sudah mendapat mandat untuk memimpin Jakarta. Anies meminta empat bentuk dukungan kepada warga.

"Saya ingin minta empat hal, pertama, apa yang menurut bapak ibu harus diteruskan dan tidak boleh diubah, enggak harus dijawab sekarang," kata Anies.

Kedua, Anies minta warga melaporkan apa yang perlu diteruskan namun diubah dan diteruskan namun dengan penyesuaian. Ketiga, warga juga diminta melaporkan apa saja yang perlu distop karena tak berguna.

"Yang keempat, bapak ibu lihat, yang sudah dilakukan di lingkungannya masing-masing dan bisa dilakukan Pemprov DKI, sampaikan itu, mohon jadi PR Bapak Ibu dalam rembuk-rembuk kami ingin kumpulkan," ujar Anies.

Baca juga : Imbas Pilkada DKI 2017, Jakarta Raih Skor Toleransi Terendah 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com