JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Kota menganggarkan program pembangunan rumah susun pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI 2018. Beberapa rusun ditulis sudah masuk tahap penyelesaian tahun depan.
Rusun yang akan selesai tahun depan direncanakan Rusun Nagrak tower 6-10, tower 1-5, dan tower 11-14. Total anggaran untuk pembangunan Rusun Nagrak Rp 359,6 miliar.
Selain itu, ada juga penyelesaian rumah susun Jalan Rorotan IV (Rp 111 miliar), rusun Kelurahan Penggilingan (Rp 94 miliar), rusun Kelurahan Pulogebang (Rp 24 miliar), dan rusun Balai Latihan Kerja Pasar Rebo (Rp 68 miliar).
Kemudian ada juga penyelesaian pembangunan rusun di lokasi binaan Rawa Buaya tower 3, 4, dan 5 dengan anggaran Rp 98 miliar, rusun Kelurahan Pengadegan (Rp 47 miliar), rusun Polri Pesing (Rp 40 miliar), dan rusun lokasi binaan Tegal Alur dengan anggaran Rp 11 miliar.
Baca juga: Pemprov DKI Siapkan Rusun Nagrak untuk Program Rusunami DP Rp 0
Pada situs apbd.jakarta.go.id tidak tertulis apakah itu rusunawa atau rusunami. Di antara rusun itu, adakah rusun yang skema kepemilikannya rusunami untuk DP 0?
Pada Agustus 2017, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan mengatakan, Rusun Nagrak akan disiapkan menjadi program DP 0. Namun, kini dia mengatakan, rusun itu tidak jadi untuk DP 0.
"Bukan, itu bukan rusunami, yang DP 0 itu yang baru akan kami bangun," ujar Agustino Ketika dihubungi, Jumat (24/11/2017).
Agustino mengatakan, semua rusun yang disebutkan di atas adalah rusunawa. Namun, dia memastikan ada rusun yang dibangun dengan skema rusunami tahun depan. Rusun yang akan menjadi rusunami baru akan dibangun tahun depan.
Baca juga : Sandiaga: Lokasi Rumah DP 0 Rupiah Sudah Ada di Google
Pada situs apbd.jakarta.go.id ada beberapa program pembangunan rusun yang baru dimulai. Namun, Agustino enggan menyebutkan rusun mana yang akan menjadi rusunami program DP 0.
"Jangan diekspose dulu soal itu, tidak boleh," ujar Agustino.