Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Harusnya Sekolah, biar Nasibnya Tidak seperti Saya..."

Kompas.com - 26/11/2017, 21:14 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Andi Sudirman, bapak yang viral karena membawa anak kembarnya, hanya seorang tukang buah keliling dan servis telepon seluler.

Dia berjuang keras agar anaknya tidak senasib sepertinya. Tetapi, keinginannya ini tersandung kartu identitas yang tak dimilikinya.

Ya, Andi mengaku tidak memiliki KTP, juga kartu keluarga. Ketiga anaknya juga tidak memiliki akta kelahiran.

Andi bercerita, dia lahir di Luar Batang, Jakarta, pada 10 Oktober 1975. Dia merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara. Dua adiknya meninggal, yang tersisa tinggal empat orang.

Andi yang tidak pernah merasakan bangku sekolah ini berusaha mengubah nasib keluarganya. Dari hasil berjualan buah dan servis ponsel, dia menafkahi istri dan tiga anaknya. Selain itu, dia juga membiayai sekolah dua adiknya yang duduk di bangku SMA.

Baca juga : Dinsos DKI Cari Bapak Gendong 2 Anak yang Ingin Pulang ke Bone

Andi Sudirman menunjukan tab milik temannya yang akan dijual.IWAN SUPRIYATNA/KOMPAS.com Andi Sudirman menunjukan tab milik temannya yang akan dijual.
Kepada Kompas.com di kediamannya di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (26/11/2017), Andi mengatakan ingin memasukkan dua anaknya yang kembar, berusia 3 tahun, ke taman kanak-kanak. Namun, apa daya, mereka tidak punya akta kelahiran.

"Harusnya sekolah, biar nasibnya tidak seperti saya," ucap Andi sambil memegang kepala kedua anaknya.

Baca juga : Bapak yang Gendong 2 Anaknya Bantah Ditinggal Istri dan Diongkosi Dinsos

Menurut Andi, dia tidak memiliki KTP juga Kartu Keluarga. Dia pernah ingin membuat di Luar Batang, namun harus membayar Rp 1,5 juta.

"Minta Rp 1 juta buat bikin KTP suami istri, kalau sama KK jadi Rp 1,5 Juta. Saya uang dari mana?" kata Andi kepada Kompas.com.

Pada awal 2017, Andi membawa istri beserta anak-anaknya ke Muara Baru Blok A RT 16/17 Penjaringan, Jakarta Utara.

Namun, di tempat barunya tersebut, Andi juga belum bisa membuat KK dan KTP karena tidak ada surat pindah.

Andi semakin bingung dengan nasib kedua anaknya yang sebentar lagi masuk ke Taman Kanak-kanak.

Baca juga : Kisah Sebenarnya tentang Bapak yang Viral Jalan Kaki Sambil Gendong Anak Kembarnya

Andi Sudirman menunjukan foto sang ayah yang telah meninggal dunia dan belum sempat dikabarkan ke sanak saudara di Bone Sulawesi Selatan.IWAN SUPRIYATNA/KOMPAS.com Andi Sudirman menunjukan foto sang ayah yang telah meninggal dunia dan belum sempat dikabarkan ke sanak saudara di Bone Sulawesi Selatan.

Selain anaknya yang terancam tak bisa bersekolah, Andi juga tak bisa menggunakan ponselnya untuk mengabari sanak saudaranya di Bone bahwa ayah kandungnya belum lama ini meninggal dunia.

"Aktifin kartu kan pakai nomor KTP dan KK, ini saya enggak punya gimana bisa pakai handphone," ujarnya.

Kompas.com sempat memintanya menelepon dengan loudspeaker. Namun, bukan nada bunyi yang terdengar, tetapi peringatan operator yang memintanya memasukkan data kependudukan.

Andi berharap dirinya diberi kemudahan untuk bisa mengurus KTP dan KK demi masa depan anak-anaknya. Dia menekankan lagi bahwa anak-anaknya harus bisa mengubah nasib mereka, tidak seperti orangtuanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com