TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi mengejar guru ilmu kebal atau debus yang mencelakakan 14 warga Desa Rawa Kopi, Kecamatan Pakuhaji, Tangerang, Banten, Kamis (23/11/2017) lalu.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, setelah mendapatkan laporan adanya korban dalam praktik ilmu kebal tersebut, petugas langsung diterjunkan untuk mendatangi lokasi dan mencari tahu keberadaan guru ilmu kebal yang ternyata telah melarikan diri.
Polisi, kata Harry, telah menggeledah sebuah rumah kontrakan di Desa Rawa Kopi yang dijadikan tempat tes ilmu kebal. Polisi juga telah meminta keterangan 14 orang korban dan telah mengantongi ciri-ciri guru debus tersebut.
Baca juga : Percaya pada Guru Debus, 14 Warga Tangannya Melepuh Usai Cuci Tangan di Air Keras
"Sudah diperintahkan untuk menangkap guru debus yang telah mencelakakan para muridnya," ujar Harry saat dikonfirmasi, Senin (27/11/2017).
Harry mengatakan, dari keterangan para korban, guru tersebut meminta 14 muridnya untuk mencuci tangan di dalam rendaman air keras untuk mengetes ilmu yang telah dipelajari selama sepekan.
Baca juga : Festival deBus Banten 2014 Segera Digelar
Rasa sakit akibat air keras baru dirasakan sekitar satu jam setelah mencuci tangan di air keras. Sebanyak 14 orang itu kemudian segera dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Husada Tangerang oleh warga sekitar.
"Satu jam kemudian mereka merasakan sakit yang luar biasa karena tangan-tangan mereka seperti terbakar sehingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan," kata Harry.
Debus sejatinya merupakan kesenian bela diri dari Banten yang mempertunjukkan kemampuan manusia, seperti kebal terhadap senjata tajam atau api, atau mampu minum air keras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.