JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan Ujang Harmawan mengatakan pihaknya belum menemukan penyimpangan anggota Satpol PP di lapangan seperti temuan yang dilaporkan Ombudsman RI.
Temuan Ombudsman mengungkapkan ada permainan antara Satpol PP dengan pedagang kaki lima (PKL) di Stasiun Tebet, Stasiun Manggarai, Mal Ambassador, dan kawasan Setiabudi.
"Memang cukup sulit untuk mengindikasikan preman mana yang bermain dengan pihak PKL maupun oknum Satpol PP. Investigasi internal kami juga belum menemukan bukti yang cukup," kata Ujang ketika dihubungi, Senin (4/12/2017)
Menurut Ujang, sejak temuan Ombudsman itu, pihaknya sudah berusaha menertibkan PKL sesuai aturan. Seperti di Mal Ambassador, Ujang yakin kawasan itu sudah bersih kini. Adapun wilayah lain masih dijaga oleh anggota Satpol PP.
"Kalau yang di Stasiun Tebet, itu kan nanti mau dibangun lokbin oleh pihak Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Jakarta Selatan supaya para pedagang bisa masuk," ujarnya.
Baca juga : Sandiaga Selidiki Oknum Satpol PP yang Terlibat Pungli ke PKL
Terkait rotasi yang akan dilakukan di dalam Satpol PP, Ujang mengakui ia maupun anak buahnya akan terkena. Ia masih melakukan pemetaan untuk rotasi itu
"Rotasi memang sudah ada informasinya. Tapi kan tentu enggak serta merta dilakukan begitu saja. Perlu kajian untuk penempatan para personil," katanya.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu mengatakan ribuan anggotanya akan dirotasi tahun ini karena banyak yang sudah bertugas bertahun-tahun di lokasi yang sama.
Baca juga : Rotasi Besar-besaran Satpol PP untuk Tindak Lanjuti Temuan Ombudsman
Nantinya, anggota Satpol PP yang sudah dirotasi akan dievaluasi secara berkala. Yani tidak ingin mereka dibiarkan bertugas dalam jangka waktu yang lama lagi pada masa berikutnya.
Rencana rotasi ini juga berkaitan dengan temuan Ombudsman RI. Dengan rotasi, Yani berharap kinerja anggota Satpol PP semakin baik. Mereka bisa lebih tegas kepada PKL yang berjualan sembarangan.