Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Dewi Perssik Laporkan Petugas Transjakarta ke Polisi

Kompas.com - 04/12/2017, 23:51 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah hampir empat jam membuat laporan, penyanyi dangdut Dewi Perssik akhirnya keluar dari Gedung Sentra Pengaduan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Senin (4/12/2017) malam.

Depe, begitu sapaan karibnya keluar bersama suami sekaligus manajernya, Angga Wijaya dan pengacaranya, Maha Awan Buana.

"Jadi begini ya kami melaporkan ini untuk mengimbangi mereka, pihak yang melaporkan bahwa mereka diduga memberikan keterangan yang bertentangan dengan fakta," kata Awan kepada wartawan.

Adapun yang dimaksud Awan adalah melaporkan balik petugas transjakarta. Seorang petugas transjakarta bernama Harry Maulana Saputra melaporkan Depe ke polisi atas ancaman kekerasan dan perlawanan kepada petugas.

Baca juga : Malam-malam, Dewi Perssik Bikin Laporan Polisi di Mapolda Metro Jaya

Awan mengatakan, laporannya telah diterima oleh pihak kepolisian. Namun dirinya enggan menunjukkan nomor laporan polisi (LP) kepada awak media.

Dia beralasan hal tersebut dilarang oleh pihak kepolisian yang mengurus laporannya.

Baca juga : Petugas Transjakarta Laporkan Dewi Perssik ke Polisi

"LP ini sebenarnya secara etika tidak boleh ditunjukkan, karena bisa digunakan sebagai bahan untuk menyerang kami. Yang jelas ini sudah dilaporkan," kata Awan.

"Yang jelas ini sudah dilaporkan dengan terlapor berinisial H dengan pasal pencemaran nama baik juncto UU ITE yaitu Pasal 45 juncto Pasal 27 dengan ancaman enam tahun penjara," ujar Awan.

Baca juga : Tak Cuma Petugas Transjakarta yang Akan Dilaporkan Dewi Perssik

Adapun pihak yang melaporkan petugas transjakarta adalah Angga Wijaya, suami Depe. Awan sempat memperlihatkan LP kepada awak media yang ditutup bagian nomor laporannya.

Dari LP tersebut, terlihat Angga sebagai pelapor dan menandatangani laporan tersebut.

Masalah antara Depe dan petugas transjakarta tersebut diketahui dari beredarnya sebuah video yang memperlihatkan percekcokan antara mereka di jalur transjakarta.

Peristiwa itu terjadi depan Mal Pejaten Village, Jakarta Selatan, Jumat lalu (24/11/2017). Awalnya, Depe dan Angga dikabarkan meminta izin masuk ke jalur transjakarta karena seorang asisten Depe mengalami sesak napas dan harus segera dibawa ke rumah sakit.

Kompas TV Sebuah angkutan kota di Jatinegara, Jakarta Timur, nekat menerobos jalur bus transjakarta, naas mobil ini menabrak separator jalan dan sepeda motor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com