Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru 3 Pengeroyok Polisi di Bekasi

Kompas.com - 05/12/2017, 14:47 WIB
Stanly Ravel

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Dari 10 pelaku pengeroyokan Bripka Slamet dan Iptu Panjang, lima orang ditetapkan menjadi tersangka. Wakapolrestro Bekasi Kota AKBP Wijonarko mengatakan, ada tiga pelaku lain yang masih dalam pengejaran polisi.

"Pertama kami amankan itu tujuh orang, lalu nambah tiga orang lagi dengan total 10 orang. Setelah kami kembangkan dan selidiki, lima orang ini yang ternyata punya andil besar dengan inisial HY, MI, IO, FA, dan FM," kata Wijonarko, kepada Kompas.com di Bekasi, Selasa (5/12/2017).

Wijanarko mengatakan penyerangan berlangsung ketika Iptu Panjang dan Bripka Slamet hendak membubarkan sekelompok anak-anak muda di Jalan Celepuk ll. Namun petugas malah mendapat respon penyerangan.

"Selain mereka, masih ada tiga lagi yang jadi DPO (Daftar Pecarian Orang). Ketiganya juga pelaku pembacokan dan pemukulan," kata Wijonarko.

Baca juga : 2 Polisi Korban Pengeroyokan di Bekasi Masih Dirawat

Kondisi para pelaku saat menyerang, lanjut dia, ada yang sadar dan sebagian lagi terpengaruh minuman keras. Mereka itu sedang berkumpul untuk merayakan ulang tahun dan mencari musuh tawuran.

"Rata-rata pelaku usia 20 dan 21 tahun, kami amankan tiga celurit dan batu yang digunakan mereka untuk menyerang dua anggota kami," ujar Wijonarko.

Baca juga : Kronologi Pengeroyokan 2 Polisi di Bekasi oleh Geng Rawa Lele 212

Diketahui para pelaku berasal dari kelompok Geng Rawa Lele 212 yang sedang merayakan ulang tahun, Minggu (3/12/2017). Kelompok tersebut mencari kelompok lain untuk dijadikan musuh tawuran.

Iptu Panjang dan Bripka Slamet yang datang ke lokasi menggunakan seragam lengkap mencoba untuk membubarkan namun justru diserang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com