JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima banyak keluhan dan permintaan saat melakukan kunjungan kerja dengan jajaran RT/RW dan lembaga masyarakat kelurahan (LMK) se-Jakarta Pusat di Gedung Pertemuan Pertamina, Cempaka Putih, Selasa (5/12/2017). Namun, dia tidak menjawab satu per satu keluhan yang disampaikan kepadanya.
"Yang penting bukan jawaban saya sekarang yang bikin orang tepuk tangan, yang penting pelaksanaannya. Jangan, 'Ya kami selesaikan', (kemudian) tepuk tangan, tapi enggak dijalankan," ujar Anies.
Anies mengatakan, semua keluhan yang disampaikan dalam acara tersebut telah dicatat. Dia menyampaikan, banyak persoalan yang dihadapi warga. Tidak mungkin semua persoalan dibahas dalam pertemuan tersebut.
Anies berjanji akan membuat forum pembahasan berjenjang untuk menyelesaikan persoalan-persoalan warga secara bertahap. Dia menyebut, Pemprov DKI Jakarta akan terus membuka ruang dialog dengan RT, RW, dan LMK.
Baca juga : Tak Dapat Hibah, Anggota LMK Mengeluh kepada Anies
"Pertemuan ini pembuka. Kami hari ini mencatat banyak, nanti kami akan atur supaya ada pembicaraan berjenjang dan yang paling penting masalahnya enggak hilang di jalan," kata Anies.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah ketua RT/RW dan anggota LMK menyampaikan berbagai keluhan, mulai dari repotnya membuat laporan pertanggungjawaban dana operasional, tak ada hibah untuk LMK, sulitnya mencari pekerjaan, penutupan pelintasan sebidang, kemacetan, hingga mahalnya tiket masuk Pantai Ancol.
Namun, Anies hanya memberikan jawaban soal LPJ dana operasional RT/RW. Jawaban itu membuat ketua RT/RW bertepuk tangan.
Baca juga : Anies: 2018, Bapak Ibu RT/RW Tak Perlu Tulis LPJ Dana Operasional...
"Mulai 2018 jadi Bapak Ibu (RT/RW) tidak perlu menuliskan laporan lagi," ucap Anies.
Sementara soal keluhan lainnya yang disampaikan, Anies hanya menyebut akan membicarakannya.
"Penutupan pelintasan sebidang nanti kami bicarakan. Aspirasi transjakarta nanti kami kerjakan bertahap, ini kaitannya dengan perbankan," ujar Anies.