Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Siapkan Mahar hingga Pelaminan untuk Nikah Massal di Malam Tahun Baru

Kompas.com - 07/12/2017, 13:58 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan mahar untuk para peserta nikah massal secara gratis pada malam pergantian tahun dari 2017 ke 2018.

Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta Premi Lasari mengatakan, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama Badan Amil, Zakat, Infaq, dan Shadaqah (Bazis) DKI Jakarta untuk menyiapkan mahar tersebut.

"Maharnya Al Quran dan seperangkat alat shalat dibayar tunai. Itu dari Bazis karena kan orang-orang yang tidak mampu mereka ini," ujar Premi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (7/12/2017).

Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan menyiapkan pakaian adat Betawi untuk prosesi pernikahan tersebut. Ada pula pelaminan dan konsumsi yang akan disediakan Pemprov DKI.

"Ada pelaminan adat Betawi, nanti mereka bisa foto-foto. Pelaminannya satu, ganti-gantian. Terus ada makan, konsumsi," kata Premi.

Baca juga : Alasan Anies Mau Gelar Nikah Massal pada Malam Tahun Baru

Warga yang akan mengikuti nikah massal tidak dikenakan biaya sedikit pun. Sebab, berdasarkan peraturan menteri agama, biaya pernikahan untuk warga tidak mampu adalah 0 rupiah.

Dia menjelaskan, kuota sementara yang ditetapkan yakni bisa diikuti 534 pasangan. Kelurahan mulai menyosialisasikan pernikahan massal tersebut karena pendaftaran sudah dibuka.

Apabila animo masyarakat cukup tinggi, kata Premi, kuota untuk pernikahan massal tersebut bisa ditambah.

"Kemarin batasi kuota 534, tetapi kalau ternyata masyarakat yang ingin menikah cukup besar, maka minggu depan akan ada rapat evaluasi, berarti kuota akan ditambah," ucapnya.

Baca juga : Yang Ikut Nikah Massal Malam Tahun Baru Harus Urus Surat Tumpang Nikah

Rencananya, nikah massal itu akan digelar mulai pukul 19.00 WIB pada 31 Desember 2017. Selain yang baru akan menikah, warga yang sudah menikah namun belum terdaftar dalam pencatatan sipil bisa mengikuti nikah massal itu.

Nikah massal ini dikhususkan untuk warga ber-KTP DKI dan merupakan warga tidak mampu. Mereka juga harus memenuhi sejumlah persyaratan yang diwajibkan untuk menikah, seperti batas usia yang diperbolehkan untuk menikah.

Kompas TV Peragaan Busana Pengantin Muslim di Atas Trotoar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com