JAKARTA, KOMPAS.com - Momen hari raya seperti Natal dan Tahun Baru biasanya dimanfaatkan pedagang untuk merasakan keuntungan penjualan mereka. Namun tidak demikian dengan para pedagang mainan di pasar Gembrong, Jakarta Timur.
Jelang libur Natal dan Tahun Baru, mereka justru tidak merasakan keuntungan yang berlipat dari momen tersebut.
"Keceklik, sudah susah, (keuntungan) makin turun. Ini malah mau digusur," ucap Yanto (52), seorang pedagang mainan yang ditemui di Pasar Gembrong, Kamis (7/12/2017).
Beberapa lokasi yang ditempati pedagang Pasar Gembrong termasuk bagian dari penataan lahan yang dilakukan pemerintah terkait proyek Tol Becakayu. Wilayah mereka tengah diukur lahan dan bangunannya untuk kemudian dilakukan pembayaran pada Februari 2018.
Baca juga : Akan Digusur, Pedagang Pasar Gembrong Harap Anies Beri Solusi untuk Lokasi Baru
"Mungkin habis daya belinya. Di satu sisi harga barang kita naik terus. Pengetatan impor paling berdampak, harga mainan jadi pada naik," ucap Iwan.
Baca juga : Semoga Pak Anies Bisa ke Pasar Gembrong Kan Merakyat, Jangan Kayak Pak Ahok
Iwan mengaku bisa mendapat omzet Rp 30 juta dalam 1 hari menjelang liburan. Namun, saat ini, sulit mendapat penghasilan itu.
Iwan dan pedagang lain di Pasar Gembrong berharap akan mendapat keuntungan dari sisa waktu mereka berjualan di lokasi yang telah menjadi tempat penghidupan mereka tersebut. Rencananya Maret 2018, wilayah tersebut sudah mulai ditata untuk pembangunan Tol Becakayu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.