Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamela "Duo Serigala" Laporkan Asistennya yang Curi Uang Rp 12,5 Juta

Kompas.com - 08/12/2017, 19:44 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu personel Duo Serigala, Pamela Safitri melaporkan pencurian yang dilakukan asistennya Yenny ke Mapolsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (8/12/2017).

Pamela yang datang didampingi personel Duo Serigala lainnya melaporkan pencurian yang mengakibatkan kerugian sebesar Rp 12,5 juta.

Pamela menjelaskan, kejadian itu berawal saat beberapa hari lalu dia meminta tolong Yenny untuk membayarkan makanan menggunakan kartu debit miliknya. Pamela memberi nomor pin ATM kepada Yenny yang baru bekerja dengannya selama 1 bulan.

Pada Kamis (7/12/2017) siang, Pamela tiba-tiba mendapat pesan M-Banking bahwa dia telah transfer sejumlah uang ke salah satu rekening.

Baca juga : Konser Duo Serigala Dinilai Resahkan Masyarakat Ternate, Telkomsel Minta Maaf

Pamela merasa bingung karena tak pernah melakukan transaksi tersebut. Pamela kemudian menanyakan hal itu kepada Yenny, tetapi Yenny tak menjawab.

Lalu, Pamela membawa Yenny ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

Di kantor polisi, kata Pamela, Yenny mengaku telah mentransfer uang Rp 7 juta ke rekening milik saudaranya. Sisanya digunakan untuk transaksi belanja online.

Daim-diam, Yenny mengambil kartu ATM dari dompet Pamela dan mengambil uang Rp 12,5 juta dari mesin ATM.

"Saya enggak pernah transfer, tetapi sekarang kan sudah canggih ada notifikasi transfer masuk. Enggak lama dia transfer ke keluarganya, enggak lama saya juga pengin cek saldo," ujar Pamela.

Baca juga : Kasus Foto Syur, Pedangdut Duo Serigala Diperiksa di Mapolda Metro Jaya

Pamela mengaku tak pernah mencurigai Yenny, karena telah dianggap sebagai saudaranya sendiri. Pamela mengenal Yenny di salah satu lokasi syuting. Kemudian, Pamela mengajak Yenny bekerja dan tinggal bersamanya di salah satu apartemen di Kelapa Gading.

“Awalnya tidak ada masalah ia menemani saya di apertemen. Dia enggak kerja, hanya menemani saya, saya gaji sebulan Rp 1,5 juta," ujar Pamela.

Kapolsek Kelapa Gading Kompol Arief Fazlurrahman mengatakan hingga kini pihaknya masih memeriksa Yenni untuk melihat kemungkinan keterlibatan orang lain.

“Kasus ini masih kami proses, pelaku sudah kami tahan dengan pasal 362 KUHP tentang pencurian,” kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com