DEPOK, KOMPAS.com — Ada pemandangan berbeda di SD Negeri 2 Sukamaju Baru, Depok, Senin (11/12/2017) pagi. Suara tangisan anak-anak terdengar kencang dari halaman sekolah. Ternyata, siswa-siswi menangis karena takut disuntik vaksin difteri.
"Enggak mau, Bu, takut. Enggak mau (disuntik), nanti sakit," kata salah seorang murid sambil menangis dan ditenangkan orangtua dan gurunya.
Selain menangis, ada pula siswa yang kabur keluar ruang kelas. Anak itu menangis sambil berontak melepaskan diri dari orangtua yang memegang erat kedua lengannya.
Rupanya, hari ini para siswa menjalani suntik vaksin difteri. Karena imunisasi ini wajib dilakukan, tak sedikit murid yang berlari ketakutan, bahkan harus ditenangkan orangtua, guru, dan petugas medis dari Dinas Kesehatan.
Baca juga: Mengenali Ciri-ciri Anak Terjangkit Difteri dan Cara Mencegahnya
Ruskan menuturkan, setiap suntikan memang akan menimbulkan rasa nyeri hingga peningkatan suhu tubuh. Namun, untuk meminimalisasi rasa nyeri dan peningkatan suhu tubuh, pihaknya telah menyiapkan obat untuk dikonsumsi anak-anak setelah diimunisasi.
Baca juga: Sandiaga Sebut Jakbar dan Jakut Paling Berisiko Berkembangnya Difteri
Difteri merupakan penyakit yang disebabkan infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan serta terkadang dapat memengaruhi kulit. Difteri termasuk penyakit menular dan infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa anak-anak dan orang dewasa.