JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik DKI Jakarta Dian Ekowati menjelaskan apa yang dimaksud Wakil Gubernur Sandiaga Uno tentang mudarat penayangan video rapim di YouTube.
Video yang dimaksud adalah video rapim pertama yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga.
"Lihat saja tayangannya (di YouTube). Tayangannya sudah pernah lihat belum? Komentar-komentarnya dan sebagainya," ujar Dian ketika dihubungi, Senin (11/12/2017).
Saat melihat video rapim berjudul "RAPIM PART 5 Arahan Gubernur & Wakil Gubernur pada Seluruh SKPD/UKPD", komentar yang muncul sudah 307 sampai hari ini.
Baca juga: Kata Sandi, Mengunggah Video Rapat ke YouTube Lebih Banyak Mudaratnya
Video itu direkam dan diunggah pada hari yang sama, 23 Oktober 2017. Namun, isi komentarnya kebanyakan negatif.
"Nah, yang seperti itu menjadi bahan review kembali. Kami, kan, mau memberi informasi itu efektif," kata Dian.
Baca juga: Tak Ingin Jadi Meme yang Memecah Belah, Anies-Sandi Tak Lagi Unggah Video Rapat di YouTube
Dian mengatakan, banyak pembahasan rapim yang masih dalam tahap pengumpulan data dan belum matang. Jika hal yang belum matang disajikan kepada publik, kata Dian, hal itu akan menimbulkan berbagai persepsi.
"Nanti malah menimbulkan berbagai persepsi yang akhirnya jadi tidak efektif. Informasi itu jadi tidak efektif," ujar Dian.
Baca juga: Pemprov DKI Tak Lagi Unggah Video ke YouTube, Sandiaga Tak Ingin Warga Terpecah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.