Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pagi-pagi Temui Sandiaga, Taufik Tagih Agenda "Coffee Morning"

Kompas.com - 12/12/2017, 09:53 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada pemandangan berbeda di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/12/2017) pagi.

Biasanya, hanya ada petugas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) DKI, sejumlah warga yang hendak mengadu, dan awak media saja yang memenuhi Pendopo Balai Kota. Namun pagi ini terlihat juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik dan Juru Bicara Gubernur DKI Jakarta Naufal Firman Yusak.

Taufik tampak santai mengenakan kemeja biru dengan lengan tergulung dan celana panjang berwarna hitam. Taufik dan Naufal langsung mendekati Sandiaga yang tiba di Balai Kota sekitar pukul 09.00. Mereka terlihat berbincang serius.

"Saya silaturahim Selasa pagi," ujar Taufik kepada wartawan usai berbincang dengan Sandiaga.

Ia mengaku mengajukan sebuah permintaan kepada Sandiaga.

"Saya tanya kapan coffee morning, kan mestinya sudah ada jadwal coffee morning. Pertama kan di Pak Pras (Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi), nanti selanjutnya di mana, dan itu kan baik," kata dia.

Baca juga : Anies-Sandi Ngopi Bareng Prasetio di Rumah Dinas Ketua Dewan

Ia mengusulkan pertemuan eksekutif dan legislatif itu dilakukan di Gedung Balai Kota DKI Jakarta.

"Harusnya di sini (Balai Koa). Saya minta Pak Firman (Naufal) atur coffee morning-nya," kata dia.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga mengunjungi rumah dinas Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2017).

Saat itu, Sandiaga mengatakan, tidak ada pembahasan khusus selain coffee morning.

"Enggak ada, pokoknya semua kami buat mengalir dengan penuh keakraban dan persahabatan," kata Sandiaga.

Saat itu tak hanya mengundang Anies-Sandiaga, Prasetio juga mengundang beberapa tokoh lain, seperti Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono, Kepala Polda Metro Jaya Irjen Idham Azis, dan anggota DPRD DKI Jakarta.

Kompas TV DPRD DKI Jakarta, mengesahkan RAPBD DKI Jakarta 2018 senilai 77,11 triliun rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com