JAKARTA, KOMPAS.com - General Manager Uber untuk Asia Tenggara dan Asia Utara Chan Park tidak setuju apabila UberMotor, salah satu layanan transportasi daring yang dikelolanya, disebut menyebabkan kemacetan di Jakarta lantaran kerap menunggu pelanggan di beberapa tempat publik.
"Saya pikir jika pemerintah atau penduduk kota Jakarta merasakan layanan Uber menciptakan masalah dan kemacetan, jelas bukan menjadi salah satu tujuan kami dan kami akan terus bekerjasama dengan pemerintah kota untuk memastikan itu tidak akan terjadi ke depannya," kata Park kepada Kompas.com, di XXI Club Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2017).
Park justru mengklaim kalau berbagai layanan yang ada di aplikasi Uber justru telah membantu mengurai kemacetan lalu lintas di Jakarta.
"Kami pikir kami telah membantu mengurai kemacetan di Jakarta dengan membuat orang-orang tak lagi membawa mobil atau motornya sendiri ke jalanan dan menggunakan salah satu layanan milik kami," ujar dia.
Baca juga : Sejumlah Pengemudi Ojek Online Pukul dan Ludahi Petugas Sudinhub
Di sisi lain, Park juga menanggapi soal perilaku individu para mitra pengendaranya. Menurut dia, semua mitra pengendara Uber selalu dinilai berdasarkan umpan balik atau feedback dari konsumen.
"Kami membantu para driver untuk belajar memberikan pelayanan yang baik ke konsumen dan bagaimana menjadi driver uber yg terbaik."
"Kami juga akan terus mengutamakan keselamatan sehingga pada 2018 nanti akan lebih banyak pelatihan yang diberikan ke driver terkait hal tersebut," ujarnya.
Baca juga : Tunggu Penumpang hingga Sinyal Kabur Jadi Alasan Ojek Online Mangkal