Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Tidak Diberi Korek, Pria Ini Bacok Penjual Nasi Goreng

Kompas.com - 14/12/2017, 16:04 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Hanya karena tidak diberi korek api untuk merokok, Indra Surya (28) dan Andri (26) tega menganiaya seorang tukang nasi goreng di Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan.

Berdasarkan keterangan Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Ahmad Alexander, kejadian itu bermula ketika pedagang nasi goreng bernama Mujiono (30) tengah menutup lapak dagangan di rumahnya pada Kamis (14/12/2017) dini hari.

"Sesudah menutup dagangannya, korban yang tengah main handphone tiba-tiba didatangi Indra dan Andri yang tak dikenalnya dan berpura-pura minta api untuk menyalakan rokok," ucap Ahmad dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga : Tersinggung karena Diingatkan Minum Obat, Anak Bacok Ibu Kandung

Korban yang bernama Mujiono itu tidak memberikan korek api kepada pelaku karena tidak membawa barang tersebut. 

Oleh karena itu, dia menyarankan agar kedua pria tersebut menyalakan rokok dengan bara api di tempat pembakaran ayam di sebelah lapak jualannya.

Namun, kedua pelaku marah kepada Mujiono tanpa alasan yang jelas. "Tak lama, salah satu pelaku langsung membacok korban dengan besi yang ada pada tempat pembakaran ayam ke arah leher korban," kata Ahmad.

Kendati terluka akibat bacokan tersebut, Mujiono tidak tinggal diam dan balik melawan kedua pelaku.

Sesaat kemudian, kakak Mujiono bernama Wagiman (44) langsung keluar rumah karena mendengar keributan.

"Saksi atau Wagiman ini melihat adiknya sedang beradu fisik dengan laki-laki yang tidak dikenal. Lalu saksi membantu adiknya sehingga pelaku kabur dan dikejar dengan bantuan warga," ujar Ahmad.

Baca juga : Saling Bacok Saat Organ Tunggal, Pria Ini Tewas

Setelah kejadian itu, Mujiono dibawa ke Rumah Sakit IMC untuk divisum dan mendapatkan perawatan medis sementara polisi mengejar kedua pelaku tersebut.

"Salah satu pelaku yakni Indra ditangkap tidak jauh dari TKP, sedangkan Andri diringkus di Bogor. Keduanya akan dites urine memeriksa apakah terindikasi minuman keras atau menggunakan narkoba," kata Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com