JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Perencanaan Prasarana Jalan dan Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta Riri Asnita mengatakan, petugasnya pernah menemukan banyak kabel utilitas yang dibiarkan begitu saja di dalam saluran air.
Padahal, kabel tersebut tak lagi dipakai. Kabel utilitas itu ditinggalkan begitu saja oleh perusahaan pemiliknya.
"Kabelnya ada di bawah itu enggak berfungsi lagi. Tapi enggak mereka cabut, dibiarkan saja," ujar Riri saat ditemui Kompas.com di Kantor Bina Marga, Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2017).
Berbagai jenis utilitas pernah ditemukan di saluran air, mulai dari viber optic, kabel listrik, pipa air, hingga pipa gas.
Tidak hanya di dalam saluran air, kabel utilitas yang tidak berfungsi kerap ditemukan di tiang-tiang lampu bahkan berserakan di trotoar.
Riri mengatakan, sejak 2016 instansinya membangun main hall utilitas atau box utilitas agar semua utilitas bisa diatur di satu tempat dan tak lagi semrawut.
Baca juga : Anies Heran, Kabel Masih Saja Jadi Penyebab Tersumbatnya Saluran Air
Dinas Bina Marga, kata Riri, telah memberikan waktu bagi pihak perusahaan pemilik utilitas untuk memindahkan semua utilitas mereka ke box utilitas.
Meski banyak perusahaan yang telah memanfaatkan box itu, ada juga perusahaan yang masih bandel dengan tidak mau menggunakan box utilitas yang disediakan.
Bagi perusahaan yang masih membandel, Bina Marga memberikan sejumlah teguran hingga peringatan. Bila tidak digubris, sanksi pencabutan utilitas akan dilakukan.
"Ini tiang-tiang (kabel) yang semrawut kami cabut. Di Tanah Abang yang dulu banyak juga sudah kami cabut. Sekarang memang masih ada beberapa karena belum bisa kami cabut. Kami masih kasih kesempatan untuk mereka," ujar Riri.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan pengecekaan penyebab banjir di Jalan Rasuna Said.
Hasilnya, Anies mengatakan, ada kabel yang menutupi tali air. Hal itu membuat saluran air di kawasan tersebut tersumbat dan menyebabkan kawasan Rasuna Said sempat digenangi air.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.