JAKARTA, KOMPAS.com — Pemasangan utilitas yang semrawut dikeluhkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anies yang turun langsung ke lapangan melihat jelas semrawutnya penataan kabel dan pipa utilitas di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Di sana, Anies melihat tumpukan kabel yang menghalangi saluran air.
Kompas.com mencoba menelusuri Jalan Rasuna Said untuk melihat seberapa semrawut penataan utilitas di kawasan itu, Jumat (15/12/2017).
Memulai penyisiran dari depan Rumah Sakit MMC, Kompas.com berjalan kaki menyusuri gorong-gorong hingga ke kantor Ombudsman RI. Tepat di atas trotoar di depan kantor Ombudsman tampak sejumlah saluran pipa dan kabel berwarna hitam yang timbul ke permukaan trotoar.
Baca juga: Anies Heran, Kabel Masih Saja Jadi Penyebab Tersumbatnya Saluran Air
Di dalam gorong-gorong di depan kantor Ombudsman juga terlihat kabel berdiameter cukup besar. Kabel tersebut terlihat tersambung ke gorong-gorong lain menuju arah halte transjakarta Karet.
Kompas.com juga melihat kabel-kabel saat melintasi gorong-gorong di depan Kedutaan Besar Australia.
Berjalan menuju Menara Selatan dan Menara Utara yang tak jauh dari Kedubes Australia juga ditemukan sambungan kabel yang sama. Namun, jumlahnya lebih banyak, ada lebih dari empat kabel berdiameter sedang dan kecil yang tergeletak di trotoar, tetapi ada juga yang digantung di dinding trotoar.
Baca juga: Dinas Bina Marga: Kabel Hingga Pipa Gas Ditinggalkan Begitu Saja dalam Selokan
Sampai di Menara Tugu, lokasi yang disinggahi Gubernur Anies, sambungan kabel dan pipa yang sebelumnya di depan kantor Ombudsman ternyata juga tersambung ke saluran air di depan Wisma Tugu.
Selain kabel dan pipa berdiameter cukup besar yang terendam di selokan, ada sejumlah kabel yang sengaja disangkutkan di dinding selokan. Kabel-kabel tersebut terlihat menghalangi tali air yang merupakan saluran pembuangan.
Baca juga: Kabel Masih Jadi Penyebab Genangan di Protokol Jakarta dari Era Ahok hingga Anies
Seorang petugas kebersihan yang ditemui Kompas.com mengatakan, kabel-kabel tersebut kebanyakan milik perusahaan vendor.
"Udah lama sih, Mas, ini memang punya vendor-vendor. Diletakin gini aja di selokan. Enggak tahu deh bahaya apa enggak," ujar petugas tersebut.
Pemprov DKI Jakarta melalui Bina Marga telah mewajibkan pemilik utilitas menggunakan mainhole utilitas atau boks utilitas. Boks utilitas ini digunakan sebagai tempat keluar masuk kabel atau pipa utilitas.
Sejak 2016 Bina Marga telah membangun boks utilitas sepanjang 50 kilometer. Dengan adanya boks utilitas ini diharapkan kabel dan pipa utilitas yang terpasang di Jakarta bisa ditata dengan rapi.