Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2017, 07:02 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bercerita, ada kerabatnya yang kesulitan mencari lahan makam untuk menguburkan keluarganya yang meninggal.

Selain itu, kata Sandi, kerabat Gubernur DKI Anies Baswedan juga mengalami hal serupa.

"Kerabatnya Pak Gubernur yang kena musibah, ibunya meninggal, enggak bisa mendapatkan lahan kubur. Salah satu teman saya juga susah mendapat lahan kubur," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (15/12/2017) malam.

Dari pengalaman kerabat mereka itu, Sandi mengatakan bahwa ia dan Anies sempat berpikir bahwa semua warga Jakarta, apalagi mereka yang tidak mampu, kesulitan mencari lahan makam untuk kerabatnya yang meninggal.

Sandiaga kemudian memanggil pejabat Dinas Kehutanan DKI Jakarta dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DKI untuk membahas sulitnya mendapatkan lahan makam di Ibu Kota.

Baca juga : Kata Sandi, Masih Ada Oknum yang Jual Makam Fiktif di Jakarta

Setelah mendapat penjelasan, Sandi menyebut sebenarnya masih banyak lahan pemakaman yang tersedia di Ibu Kota.

Hanya saja, kata dia, kebanyakan keluarga mencari tempat pemakaman umum (TPU) yang lokasinya strategis.

"Tidak ada krisis lahan pemakaman, yang ada mungkin perbedaan antara lokasi yang diinginkan sama lokasi yang tersedia," kata Sandi.

Menurut Sandi, lahan pemakaman di Ibu Kota cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 2035.

Namun, ada lahan yang sudah siap digunakan dan masih ada yang perlu disiapkan untuk area pemakaman setelah lahan itu dibebaskan.

Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Djafar Muchlisin menyampaikan, selama ini banyak warga yang memilih lokasi TPU layaknya memilih lokasi rumah. Hal itulah yang menyebabkan adanya anggapan krisis lahan pemakaman di Ibu Kota.

"Sama halnya ketika memilih perumahan, cari yang strategis. Barangkali kalau dinyatakan krisis lahan itu hanyalah di tempat-tempat tertentu saja yang strategis, seperti Karet Bivak, Menteng Pulo, Tanah Kusir," kata Djafar dalam kesempatan yang sama.

Baca juga : 11 TPU di Jakbar Diklaim Bebas Makam Fiktif

Djafar menyampaikan, lahan pemakaman masih tersedia di banyak TPU, seperti TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Secara keseluruhan, Pemprov DKI memiliki 82 TPU yang tersebar. Namun, banyak keluarga yang tidak berminat menguburkan kerabatnya di TPU-TPU yang dianggap jauh lokasinya.

"Tegal Alur, Pondok Ranggon, masih tersedia lahan banyak, tapi peminat untuk dimakamkan di sana tidak terlalu banyak," ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fokus ke Pilpres, Perolehan Kursi Gerindra di DPRD DKI Merosot

Fokus ke Pilpres, Perolehan Kursi Gerindra di DPRD DKI Merosot

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Megapolitan
Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Megapolitan
Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Megapolitan
Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Megapolitan
Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Megapolitan
Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Megapolitan
Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Megapolitan
Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com