Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Bicara Pelatihan Kedisiplinan dan "Soft Tools" untuk Satpol PP

Kompas.com - 19/12/2017, 05:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Temuan Ombudsman RI terkait adanya pungutan liar (pungli) dari oknum Satpol PP kepada pedagang kaki lima (PKL) menjadi pembahasan dalam rapat pimpinan (Rapim) yang digelar Pemprov DKI Jakarta pada 4 Desember 2017.

Suasana rapim dapat dilihat pada akun YouTube Pemprov DKI, berjudul 04 Des 2017 Rapim Bag 3/3: Paparan Kasatpol PP terkait Laporan Ombudsman RI.

Dalam video berdurasi 11 menit 55 detik itu, Kasatpol PP DKI jakarta Yani Wahyu Purwoko menjelaskan berbagai cara yang akan dan telah dilaksanakan untuk menindaklanjuti temuan Ombudsman.

Langkah pertama, Satpol PP DKI Jakarta membentuk tim investigasi. Selain investigasi, tim tersebut juga mengumpulkan bahan dan bukti, dengan wawancara, eliciting (wawancara tersamar), dan interogasi.

Baca juga: Selain Dirotasi, Anggota Satpol PP DKI Juga Akan Dibina Akhlaknya

Selanjutnya, Satpol PP menggelar apel integritas yang diikuti seluruh personel pada 28 November 2017 di Balai Kota. Yani mengatakan, personel Satpol PP juga akan ditingkatkan akhlaknya dengan pengajian, tausyiah, dan siraman rohani.

Adapun jumlah personel Satpol PP saat ini 4.950 orang, dengan rincian 3.304 pegawai negeri sipil (PNS) dan 1.646 pegawai tidak tetap (PTT).

Anies tekankan kedisiplinan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi laporan Yani itu. Anies mengatakan, Satpol PP perlu ditekankan mengenai kedisiplinan dan penegakkan aturan. Dia tak mempermasalahkan usulan pemberian siraman rohani, hanya saja penegakkan aturan dan kedisiplinan jauh lebih penting dilaksanakan.

Cara pendisiplinan itu, lanjut dia, bisa berbentuk tindakan maupun lisan.

"Saya rasa Pak Yani, nanti kita diskusikan, saya rasa perlu ada pelatihan khusus di tempat-tempat khusus tentang bagaimana cara mendisiplinkan yang tepat. Jangan mengatakan manusiawi, humanis, tetapi tidak bisa mendisiplinkan," kata Anies dalam rapat pimpinan yang dikutip Kompas.com, Senin (18/12/2017).

"Poin saya tegas itu tidak berarti garang, tidak berarti (tegas) tidak manusiawi. Tegas harus dilakukan, tetapi bisa dikerjakan secara manusiawi. Nah ini perlu pelatihan, saya serius untuk pelatihan," kata Anies lagi.

Baca juga: Dari Temuan Ombudsman, Satpol PP DKI Mulai Berbenah Diri...

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (16/12/2017).KOMPAS.com/NURSITA SARI Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (16/12/2017).
Ia mencontohkan, saat kuliah di Universitas Gajdjah Mada (UGM) Yogyakarta, ada aturan dilarang merokok di lingkungan kampus. Namun, kata dia, kerap terjadi konflik ketika satpam mengingatkan mahasiswa untuk tidak merokok. Akhirnya, pihak kampus memberi solusi dengan memberikan kartu peringatan kepada mahasiswa yang ketahuan merokok.

"Jadi kalau ada yang merokok, enggak lisan tetapi kami berikan kartu. 'dilarang merokok, oh ya ya baik' rokoknya dimatikan, jadi tidak ada verbal communication, hanya diberi kertas," ujarnya.

Baca juga: Akan Temui Ombudsman, DKI Minta Video Bukti Pungli Satpol PP Dibuka

Poin yang ingin disampaikan Anies, banyak teknik baru yang bisa digunakan untuk menegakkan aturan. "Pemberian siraman rohani baik, tetapi peningkatan jumlah alat yang dipakai di dalam menegakkan aturan juga penting. Soft tools bukan hard tools," kata Anies.

Kompas TV Ombudsman RI membeberkan video dugaan pungutan liar yang dilakukan petugas Satpol PP kepada pedagang kaki lima di 7 wilyah di Kota Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Ngaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Ngaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com