Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika 2018 Tanah Abang Makin Kacau, Ombudsman Akan Terbitkan Rekomendasi

Kompas.com - 19/12/2017, 11:49 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Ombudsman Republik Indonesia (ORI) mengatakan, jika tahun 2018 kondisi Tanah Abang tak lebih baik, maka pihaknya akan menerbitkan surat rekomendasi.

"Itu saran saja. Jadi kalau tidak diikuti ya kami naikkan ke arah rekomendasi," ujar Adrianus di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Adrianus menjelaskan, saran dan rekomendasi merupakan dua hal yang berbeda. Ia mengatakan, saran lebih bersifat imbauan, sedangkan rekomendasi lebih bersifat mengikat.

Hari ini, Andrianus menyambangi Balai Kota DKI Jakarta untuk memenuhi undangan Pemprov DKI dalam acara Refleksi Tahunan Unit Pemberantasan Pungli (UPPL) Provinsi DKI Jakarta dengan tema "Kita Berantas Segala Bentuk Pungli Guna Mendukung Pembangunan Daerah Menuju Masyarakat yang Sejahtera dan Berkeadilan".

Baca juga : Ditanya Lagi soal Launching Penataan Tanah Abang, Anies Jawab Soon

Adrianus belum dapat memastikan apakah dugaan pungli Tanah Abang menjadi salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan hari ini.

"Saya diundang ke acara saber pungli. Wah enggak tau apa yang mau diomongin. Kalau diajak ngomong soal Tanah Abang, saya ngomong," sebutnya.

Komisioner Ombudsman RI Adrianus Meliala saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/11/2017).KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Komisioner Ombudsman RI Adrianus Meliala saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/11/2017).

Ia mengatakan, sejauh ini Pemprov DKI Jakarta belum pernah melakukan pembahasan secara formal terkait temuan Ombudsman mengenai pungli yang terjadi di Tanah Abang.

"Respons kepada kami secara formal enggak ada. Tapi bagi kami enggak perlu. Bagi kami ada perubahannya enggak yang dirasakan masyarakat, itu saja," tuturnya.

Adrianus melanjutkan, menurut hasil pantauannya, sejauh ini kondisi Tanah Abang belum menunjukkan perubahan. Bahkan, Andrianus menyebut kondisi Tanah Abang kian hari kian memburuk.

"Ya tahun depan lah, awal tahun depan kita review lagi. Kalau makin kacau tahun depan rekomendasi," ujar Adrianus.

Baca juga : Sandiaga Diminta Anies Bersabar Ungkap Penataan Tanah Abang yang Out of the Box

Hasil investigasi Ombudsman RI mengungkapkan adanya tindakan tidak patut yang dilakukan Satpol PP DKI Jakarta dalam menertibkan pedagang kaki lima di sejumlah wilayah di Jakarta, salah satunya di Tanah Abang. Ombudsman menemukan PKL dibeking preman dan dijamin keberlangsungan usahanya oleh Satpol PP.

"Salah satu preman di lokasi tersebut mengaku mempunyai kedekatan dengan salah satu oknum Satpol PP sehingga dapat menjamin pedagang-pedagang tidak terkena razia," ujar anggota Ombudsman, Adrianus Meliala, di gedung Ombudsman, Kamis (2/11/2017).

Menurut Adrianus, hal ini mengindikasikan adanya persekongkolan antara preman dan oknum Satpol PP yang ingin mendapat keuntungan setiap bulannya.

Tindakan oknum Satpol PP ini, kata dia, tidak sesuai dengan disiplin PNS. Dalam bekerja, PNS dilarang melakukan kegiatan bersama dengan orang di dalam ataupun di luar lingkungan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain yang secara langsung ataupun tidak langsung merugikan negara.

Baca juga : Dari Temuan Ombudsman, Satpol PP DKI Mulai Berbenah Diri...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com