JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menyatakan, pihaknya akan fokus pada persiapan pengoperasian sistem mass rapid transit (MRT) pada 2018 mendatang.
"Ya tetap konstruksi infrastruktur tetapi yang dikedepankan adalah persiapan pengoperasian. Persiapan pengoperasian itu misalnya nanti akan ada integration and commisioning pada bulan Agustus," ucap William kepada wartawan di sebuah kafe di bilangan Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2017).
Baca juga : Konstruksi MRT Jakarta Capai 88 Persen
William menyampaikan, persiapan pengoperasian sistem tersebut di antaranya menguji rangkaian kereta yang datang bertahap sejak Maret hingga Juli 2018. Selain itu, pelatihan bagi petugas operasional di semua stasiun MRT.
"Semua kan harus ada prosesnya sehingga nanti Desember 2018 kereta siap berjalan, tetapi itu kami masih belum kasih naik penumpang. Itu masih simulasi dan dites lagi," ujar dia.
William juga menyampaikan, pada akhir tahun nanti pembangunan konstruksi MRT ditargetkan mencapai 90 persen.
Baca juga : Bangunan Dibongkar, Penggugat MRT Pertanyakan Ongkos Perbaikan
Adapun sisa 10 persen konstruksi fisik itu bakal dikerjakan bersamaan dengan persiapan pengoperasian sistem.
"Kalau tahun ini memang tahunnya percepatan konstruksi tetapi untuk selesai konstruksi 100 persen itu Februari 2019. Pada saat persiapan operasi, konstruksi akan menyesuaikan, kami akan melengkapi kelistrikan stasiun, finishing touch arsitekturnya sehingga pada akhir tahun depan akan dapat konstruksi 98 persen," kata William.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.