"Biasanya kan dari Sudirman kita bisa masuk ke belokan UOB (Jalan Tanjung Karang) untuk ke Latuharhari, sekarang ini tidak boleh. Kita harus putar ke HI," kata Kurniawan pengguna mobil yang berkantor di area kawasan dekat Stasiun Sudirman di Jakarta, Jumat (22/12/2017).
"Sebenarnya enggak masalah, tapi sekarang nih kita repotnya tidak punya jalur alternatif saat sedang jam ganjil-genap. Kalau putar di HI pasti nanti kena (tilang) kita sama polisi," ucap Kurniawan.
Tidak hanya Kurniawan, hal serupa juga diutarakan Heru yang selepas mengantar anaknya bekerja di Jalan Talang Betutu. Heru mengatakan dirinya terpaksa menunggu hingga pukul 10 saat aturan ganjil-genap berakhir.
Baca juga : Sejumlah Pengendara Bingung Ada Sistem Satu Arah di Kawasan Stasiun Sudirman
"Mau enggak mau nunggu, kita parkir di pinggir jalan salah nanti dikira bikin macet. Harus masuk ke parkiran kantoran juga musti bayar, kan," kata Heru.
Menurut Heru, selain aturan terlalu mendadak, beberapa rambu juga penempatannya kurang pas sehingga informasinya tidak jelas.
"Plang tidak boleh ke kanan ini diletakan di bangunan MRT, ketutupan seng kita jadinya mengira ini punya MRT bukan punya Dishub. Harusnya di tanam di tengah jalan supaya orang lihat," ujarnya.
Sementara pengguna motor, khususnya para ojek online juga mengeluh karena harus berputar jauh ke bundara HI untuk menjemput penumpang dari Stasiun Sudirman.
"Kasihan penumpang nunggu lama, kita harus putar dulu ke HI terus masuk ke Blora," ucap Iwan pengemudi ojek online.
Baca juga : Sejumlah Pengendara Bingung Ada Sistem Satu Arah di Kawasan Stasiun Sudirman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.