JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr. Widyastuti mengatakan, libur panjang Natal dan Tahun Baru menjadi salah satu kendala terlaksananya program Outbreak Response Immunization (ORI) di Jakarta. Adapun imunisasi dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya penyakit difteri.
"Kan ini anak sekolah baru libur sekitar 3 minggu, banyak yang ke luar kota. Jadi, ini juga menjadi kendala. Kalau hari efektif sekolah kan anak-anak kumpul, penyuntikan vaksin difteri lebih efektif juga," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (26/12/2017).
Ia mengatakan, imunisasi akan dilanjutkan kembali pada akhir Desember 2017 hingga Januari 2018.
"Kemudian tahap dua, kami lakukan Juli 2018. Kami terus bergerak karena sasaran kami mendistribusikan 1,2 juta lebih vaksin difteri," ujar Widy.
Baca juga: Kronologi Meninggalnya Mahasiswi UIN Jakarta karena Difteri
Ia mengatakan, langkah ini harus dilakukan secara konsisten, mengingat penyebaran penyakit difteri di Jakarta kian meningkat. Saat ini, lanjutnya, ada 57 kasus difteri dengan korban meninggal dunia 2 orang.
Sebagian besar pasien dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Ia berharap, rantai penyebaran penyakit ini segera terputus.
Baca juga: Mahasiswi UIN Jakarta Meninggal karena Difteri
"Saat ini yang diprioritaskan wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Namun, mulai awal tahun depan diharapkan program ini sudah menjangkau seluruh wilayah di DKI," katanya.