Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Dirampok Geng Motor, Begini Kondisi Kios Pakaian Fernando

Kompas.com - 26/12/2017, 21:42 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Kios pakaian Fernando yang terletak di Jalan Sentosa Raya, Depok Tengah, Sukmajaya, Kota Depok, Selasa (26/12/2017) tampak masih ramai dikunjungi para pembeli setelah dirampok geng motor pada Minggu (24/12/2017) dini hari.

Saat Kompas.com menyambangi kios pakaian yang terletak tepat di pinggir jalan utama Jalan Sentosa Raya ini, nampak beberapa pegawai kios melayani para pengunjung yang datang.

"Silakan Mbak, Mas dipilih," kata Obet sambil menawarkan dagangannya ke pengunjung yang datang, Selasa (26/12/2017).

Karena letak kios yang tepat berada di pinggir jalan, tak sedikit orang yang melintas di sekitar situ melihat ke arah kios.

Menurut Obet, sejak peristiwa perampokan, masih ada pengunjung yang datang untuk membeli pakaian meski tidak sebanyak pada hari-hari sebelumnya. "Ada aja sih yang datang, kalau menurun ya pasti," ucap dia.

Baca juga : Anggota Geng Motor yang Menjarah Toko Pakaian Terancam Hukuman di Atas 5 Tahun Penjara

Obet menyampaikan, sang pemilik kios bernama Chandra berencana menambah pegawainya. Selama ini, kios yang buka 24 jam itu dijaga 3 orang yang tugas bergantian.

"Pemiliknya sih bilang mau tambah karyawan, kasihan kalau kejadian kayak kemarin Nendi cuma sendirian," kata Obet.

Selain Obet, ada Indra yang terlihat sedang melakukan transaksi jual beli dengan pengunjung yang datang. "Masih ada yang beli, enggak kosong banget," ujar Indra.

Ia dan Obet yang melihat rekaman kamera CCTV itu mengaku cukup prihatin akan peristiwa yang dialami rekannya, Nendi.

Berdasarkan rekaman kamera CCTV, Nendi melarikan diri ketika geng motor menyerbu kios pakaian yang dijaganya itu.

"Orangnya lagi tidur, prihatin lihatnya kaget begitu, tapi lucu juga lihat dia (Nendi) ambil jurus 1.000 langkah alis lari," ucap Indra seraya tertawa.

Baca juga : Berisik Setiap Malam, Geng Motor di Depok Pernah Disiram Warga

Sebelumnya diberitakan, video aksi penjarahan kios di Depok viral di media sosial. Dalam video berdurasi 1 menit 27 detik itu, terlihat seorang penjaga toko tengah mengelap maneken.

Beberapa saat kemudian, puluhan orang dengan menggunakan sepeda motor mendatangi toko itu dan menjarah barang-barang yang ada di sana.

Usai menjarah barang di toko tersebut, para pelaku yang sebagian membawa senjata tajam itu langsung pergi menggunakan sepeda motornya.

Aksi pencurian tersebut terekam kamera CCTV, dan rekaman video itu dengan cepat menyebar luas di media sosial.

Kompas TV Saksi penjarahan toko pakain di Depok yakin betul, anggota geng motor yang terlibat lebih dari 24 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com