DEPOK, KOMPAS.com — Para anggota geng motor yang telah ditangkap Satreskrim Polresta Depok rata-rata adalah remaja putus sekolah dan memiliki latar belakang permasalahan keluarga.
"Rata-rata anak-anak ini putus sekolah di tingkat SMP. Sebagian besar juga ada permasalah di internal keluarga sehingga mereka berkumpul dan melakukan kegiatan menyimpang," kata Kapolresta Depok, AKBP Didik Sugiarto, Kamis (28/12/2017).
Menurut Didik, pihaknya akan terus mendalami latar belakang mengapa para remaja putus sekolah hingga akhirnya melakukan kegiatan menyimpang yang meresahkan masyarakat dengan membentuk geng motor.
"Kami berupaya mengungkap apa latar belakang anak-anak ini masuk ke dalam kelompok menyimpang ini," ucap Didik.
Baca juga: Cari Uang Jajan, Perempuan Anggota Geng Motor di Depok Jual Senjata Tajam Lewat Medsos
Dari 31 orang yang dimintai keterangan, 12 orang ditetapkan sebagai tersangka, sementara 19 orang lainnya dikembalikan kepada keluarga karena tidak terbukti terlibat.
Dari 12 tersangka, 9 adalah laki-laki dan 3 lainnya perempuan. Para anggota geng motor yang ditetapkan sebagai tersangka umumnya masih di bawah umur.
Sebelumnya diberitakan, video aksi penjarahan kios di Depok viral di media sosial. Dalam video berdurasi 1 menit 27 detik itu, terlihat seorang penjaga toko tengah mengelap manekin.
Baca juga: Ketua Geng Motor: Bubarkan Geng Motor Kalian, untuk Kebaikan Kalian
Beberapa saat kemudian, puluhan orang dengan menggunakan sepeda motor mendatangi toko itu dan menjarah barang-barang yang ada di sana.
Seusai menjarah barang di toko tersebut, para pelaku yang sebagian membawa senjata tajam langsung pergi menggunakan sepeda motor.
Aksi pencurian tersebut terekam CCTV dan rekaman video itu dengan cepat menyebar luas di media sosial.
Baca juga: Terungkapnya Geng Motor di Depok dan Gagalnya Punya Bingkisan Tahun Baru