JAKARTA, KOMPAS.com - Project Manager Apartemen Pakubuwono Spring dari PT Total Bangun Persada, Merdi Ardiansyah, menyesali tewasnya 3 pekerja yang tertimpa tembok, Selasa (27/12/2017). Merdi meminta maaf, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI tak dilibatkan saat evakuasi korban.
"Mohon maaf damkar, mengkhawatirkan kalau ada armada (mobil damkar) masuk merapat, karena prosesnya memberikan vibrasi yang eksesnya jangan sampai terjadi hal-hal lain," kata Merdi di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta di kawasan Tugu Tani, Jumat (29/12/2017).
Merdi membenarkan proses evakuasi salah satu korban tewas memakan waktu hingga belasan jam. Hal ini dikarenakan pihaknya harus berhati-hati dalam mengangkat beton yang menimpa korban.
"Posisi beliau (korban tewas) di bawah beton, yang kami kalkulasikan akan kami treatment dulu, sehingga memperkecil ekses yang mungkin terjadi. Enggak bisa grasak-grusuk," ujarnya.
Baca juga: Sebelum Roboh, Tembok Pakubuwono Spring Diduga Bocor Setelah Gempa
Beberapa jam setelah peristiwa itu terjadi, lanjutnya, pekerja di lapangan panik dan kalut. Hal ini pula yang mengakibatkan gesekan antara beberapa pekerja dengan awak media.
"Kondisi panik, kalut, mungkin ekspresi penyampaian ke teman-teman (wartawan) juga tidak tepat. Itu yang mungkin terkespos," kata Merdi.
Baca juga: Polisi Sita Gambar Site Plan dan Besi Cor Pakubuwono Spring
Pihaknya masih mengikuti proses penyelidikan yang digelar polisi dan pemerintah. Selain itu, pihaknya juga masih mengurus administrasi ketenagakerjaan bagi para pekerjanya yang meninggal dunia.
"Kami merasa terbantu terhadap proses investigasi, konstruksi tempat kami kerja sudah memenuhi kaidah tersebut. Kami berharap pihak Dinas Tenaga Kerja bisa segera memberikan masukan dari musibah ini pemicunya apa," ujarnya.
Baca juga: Kadis Tenaga Kerja Sebut Ada Kelalaian dalam Robohnya Tembok Pakubuwono Spring
Tembok di salah satu bangunan di Apartemen Pakubuwono Spring, Kebayoran Lama, roboh, Selasa (26/12/2017) malam. Tiga pekerja tewas, sementara tiga lainnya terluka. Salah satu pekerja yang tewas baru dievakuasi 20 jam setelah terjebak di bawah reruntuhan.