Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Narkoba di Jaksel Paling Banyak Pelajar

Kompas.com - 29/12/2017, 20:41 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Jakarta Selatan mencatat remaja usia 10-19 tahun adalah kelompok terbanyak pengguna narkoba. Mereka berstatus sebagai pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK).

"Angka pecandu yang masuk rehabilitasi BNN Jakarta selatan meningkat pada tahun ini. Rata-rata mereka adalah usia remaja yang bersetatus pelajar dan pekerja," kata Kepala Seksi Rehabilitasi BNN Kota Jakarta Selatan Dessy Wijayanti, Jumat (29/12/2017).

Pelajar yang terjaring paling banyak mengenyam pendidikan di sekolah swasta. Angkanya naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya delapan pelajar yang terjaring, tahun ini mencapai 16.

Baca juga : Budi Waseso: Pengedar Narkoba Tahun Baru Tak Lagi Ditangkap, tetapi Ditindak Tegas

Sebagian besar remaja ini diketahui mendapatkan obat-obatan tersebut dari apotek yang menjual obat secara ilegal. Salah satu jenis obat yang pupuler digunakan remaja yakni Tramadol. Padahal, Tramadol adalah obat pereda rasa sakit kuat yang digunakan untuk menangani nyeri setelah operasi.

Selain Tramadol, Dessy menjelaskan ada juga obat yang sering digunakan remaja yakni Excimer. Excimer atau Chlorpromazine adalah obat golongan antipsikotik fenitiazina yang digunakan untuk mengobati gangguan mental seperti perilaku agresif.

"Rata-rata, motif remaja dalam menyalahgunakan obat-obatan terlarang ini adalah coba-coba," ujarnya.

Menurut Dessy, upaya preventif telah dilakukan pihaknya dengan mensosialisasikan bahaya penyalahgunaan obat-obatan di sekolah-sekolah yang ada di Jakarta Selatan.

"Kami juga telah melakukan sosialisasi bahaya narkoba dan rehabilitasi di tingkat Kecamatan, Kelurahan, dan RPTRA," kata Dessy.

Selain itu,BNN Kota Jakarta Selatan juga melakukan dialog terhadap pemilik apotek. Sebab, berdasarkan penelusuran, para remaja membeli obat-obatan tersebut di apotek ilegal.

Sepanjang 2017, ada 209 pengguna narkoba yang diasesmen BNN Kota Jakarta Selatan. Sedangkan pecandu yang mendapatkan rehabilitasi rawat jalan di Klinik Pratama Swastinara BNN Kota Jakarta Selatan sebanyak 141 orang terdiri dari 114 pecandu laki-laki dan 27 pecandu perempuan.

Menurut Dessy, dengan semakin besarnya kesadaran masyarakat dalam melakukan rehabilitasi maka kemungkinan penyalahgunaan narkoba di masyarakat semakin kecil.

"Jadi pengguna nargoba itu adalah korban. Bukan sebuah kejahatan. Yang melakukan kejahatan itu pengedarnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com