JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pengendalian Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta, Kamarukmi Sulistyowati mengatakan, pemadaman listrik di berbagai wilayah Jakarta, Selasa (2/1/2018) pagi menyebabkan gangguan pada sistem absensi elektonik (e-absen).
"Adanya pemadaman listrik itu kan mengganggu sistem absensi kami. Jadi pukul 11.04 tadi, kami tarik lagi datanya, dari 69.394 pegawai, yang belum ada keterangan itu 4.526 pegawai," ujar Sulistyowati saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta.
Oleh karena itu, ia belum dapat memastikan 4.526 PNS DKI tak masuk kerja di hari pertama kerja tahun 2018 ini. Sebab, lanjutnya, banyak data yang belum tercatat karena gangguan listrik tersebut. Ia memberi waktu operator tiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI untuk memasukkan data kehadiran pegawai hingga jam kerja berakhir.
Baca juga: PLN: 17 Gardu Induk Pulih, Listrik di Jakarta dan Tangerang Kembali Menyala
"Input absensi terus kami buka sampai pukul 16.00. Sekarang ini ada kendala jari tidak terbaca, mati listrik, mesin rusak. Saat ini tercatat 398 jaringan yang terganggu karena pemadaman listrik," katanya.
Pencatatan absensi dilakukan secara manual.
"Kalau mesin mati, mereka (PNS DKI) memang absen manual dan harus ada keterangan dari kepala SKPD, itu harus ada," ujar Sulistyowati.
Sebelumnya, ribuan wilayah di Jakarta dan Tangerang mengalami gangguan mati listrik. Kereta Api Listrik (KRL) juga sempat terganggu akibat mati listrik tersebut.
Baca juga: PLN: 13 Gardu Induk Terganggu, Sebabkan Mati Listrik di Jakarta dan Tangerang
Deputi Manajer Komunikasi PLN Distribusi Jakarta Raya Dini Sulistyawati mengatakan, kejadian mati listrik tersebut disebabkan adanya gangguan gardu induk tegangan ekstra tinggi di Muara Karang dan Gandul.
Dua gardu induk tersebut merupakan penyuplai listrik di wilayah Jakarta dan sekitarnya.