Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Opini WTP, DKI Akan Buat Ingub Pencatatan Aset

Kompas.com - 02/01/2018, 22:00 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsultan dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Ilya Avianti menyarankan Pemprov DKI membuat payung hukum terhadap sistem pencatatan aset di Badan Pencatatan Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta. Payung hukum tersebut dapat berupa instruksi gubernur (ingub).

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memerintahkan Kepala BPAD DKI Ahmad Firdaus segera membuat draft ingub tersebut.

"Jadi ingub tersebut akan disusun, dan Kamis (4/1/2017) dipersiapkan final draft-nya. Jumat (5/2/2017) saya bawa sendiri, saya tenteng sendiri (draft ingub) ke Pak Gubernur mudah-mudahan Senin (8/1/2017) sudah bisa difinalkan, sehingga bisa menjadi payung hukum pencatatan aset di BPAD," ujar Sandiaga, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/1/2018).

Baca juga: Tanggapi Tantangan Sri Mulyani soal WTP, Sandi Janji Kerja Lebih Keras

Sandiaga mengatakan, ingub ini penting disusun agar aturan klasifikasi dan sistem pencatatan aset di DKI lebih jelas. Ia menjelaskan, belum ada metodologi pencatatan aset di DKI yang totalnya Rp 421 triliun. Sebab, BPAD baru terbentuk 2017.

"Jadi ingub ini kami khususkan untuk menyepakati metodeloginya," katanya.

Salah satu sistem pencatatan aset yang kerap menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan adalah pencatatan aset sekolah.

Baca juga: Sandiaga Membungkukkan Badan ke Arah Sri Mulyani Saat Ditantang Raih WTP

"Tadi kan ada pertanyaan, kok ada sekolah nilai asetnya 0 atau 1 begitu, ternyata karena inputnya yang bermasalah. Ada SMP sistem pagi dan sore, 2 sekolah dalam 1 gedung. Jadi asetnya sama, objeknya sama, padahal sebetulnya 2 sekolah yang berbeda," tuturnya.

Ia mengatakan, perlu sistem pencatatan deskriptif. Dengan demikian, permasalahan ini tak lagi jadi temuan BPK.

"Dalam rangka road to WTP (wajar tanpa pengecualian), (aset) harus tercatat semua, termasuk aset yang masih dalam penyelesaian dan lain sebagainya. Tentunya nanti akan ada klasifikasi sendiri," ujar Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com