Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi: Serapan Anggaran Meningkat di Akhir Tahun seperti "Nightmare"

Kompas.com - 03/01/2018, 08:05 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, serapan anggaran di DKI Jakarta tahun 2017 meningkat tajam di triwulan terakhir, yaitu Oktober hingga Desember. Ia mengatakan, fenomena ini ternyata bukan yang pertama kali terjadi.

"Jadi, itu sekarang yang akan kami terjunkan tim khusus karena ini yang sudah berpuluh-puluh tahun terjadi dan secara empiris ini juga dikeluhkan oleh Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) kemarin. Bahwa selalu dikejar (penyerapan anggaran) di triwulan terakhir, berarti enggak sehat," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/1/2018) malam.

Sandi bahkan menyebut hal itu seperti mimpi buruk untuk satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang bertanggung jawab di bidangnya yang harus membuat pencatatan serapannya pada setiap ujung tahun.

"Karena Pak Michael (Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah DKI Jakarta Michael Rolandi) lembur terus pasti di ujung-ujung tahun. Ini enggak bisa. Beruntung kita punya sistem yang sudah bagus sekarang. Tapi, untuk kami itu kaya nightmare (mimpi buruk) bahwa di ujung itu tagihan datang," katanya.

Baca juga: DKI Targetkan Penyerapan Anggaran 2017 di Atas 85 Persen

Sandi meminta, selama pemerintahannya dilakukan percepatan lelang sehingga proses eksekusi dan penagihan pembayaran setelah proyek rampung dikerjakan dapat berjalan lebih cepat.

"Kami ingin pengusaha sadar bahwa 1 tahun ini ada 12 bulan, lho. Jangan cuma di Desember saja dipacunya karena itu mengakibatkan serapan sangat berpotensi tidak optimal karena digenjot hanya di triwulan terakhir," ujar Sandi.

Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017 mencapai Rp 51,82 triliun atau 83,83 persen dari total anggaran Rp 71,89 triliun. Pencapaian ini terbilang meningkat dari realisasi penyerapan anggaran tahun 2016.

Namun, Sandi menyayangkan kenaikan angka penyerapan anggaran itu terjadi di ujung tahun 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com