Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepak Terjang Anggota Komite Pencegahan Korupsi Pilihan Anies-Sandi...

Kompas.com - 03/01/2018, 15:25 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membentuk Komite Pencegahan Korupsi yang merupakan bagian dari Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

Komite tersebut terdiri dari lima anggota yang berasal dari kalangan non-PNS. Komite ini dipimpin mantan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto dan beranggotakan aktivis LSM hak asasi manusia Nursyahbani Katjasungkana, mantan Wakapolri Komjen Oegroseno, peneliti ahli tata pemerintahan Tatak Ujiyati, dan mantan Ketua TGUPP pada pemerintahan sebelumnya yaitu Muhammad Yusuf.

"Bapak Bambang Widjojanto adalah pimpinan KPK periode 2011-2015 dan setelah selesai mengabdi di KPK beliau ambil post-doctoral di Jepang," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (3/1/2018).

Baca juga : Anies Angkat Bambang Widjojanto Jadi Ketua TGUPP Pencegahan Korupsi

Nursyahbani merupakan aktivis LSM di bidang perempuan dan hak asasi manusia. Nursyahbani juga merupakan Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia untuk Keadilan dan Demokrasi.

Dia juga pendiri beberapa LSM salah satunya LBH Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (Apik).

Anggota lainnya, Komjen Oegroseno merupakan Wakapolri pada tahun 2013-2014. Dia juga sempat mengisi jabatan-jabatan strategis dalam kepolisian.

"Beliau dikenal sebagai salah satu perwira tinggi polisi yang cukup aktif dan menjangkau berbagai kalangan di dalam pencegahan korupsi dan salah satu figur pemberani di tubuh Polri," ujar Anies.

Anggota selanjutnya adalah Muhammad Yusuf. Dia merupakan mantan ketua TGUPP pada periode 2014-2017.

Yusuf pernah berkarier sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DKI Jakarta. Yusuf juga memiliki keahlian pada bidang audit forensik.

Anies mengatakan, pengalaman Yusuf selama menjadi ketua TGUPP pada pemerintahan sebelumnya bisa banyak membantu.

"Jadi pengalaman kerja beliau, termasuk pengalaman beberapa tahun di Pemprov DKI Jakarta, Insya Allah akan banyak membantu pencegahan korupsi," kata Anies.

Terakhir adalah Tatak Ujiyati. Menurut Anies, Tatak merupakan ahli di bidang tata kelola pemerintahan.

Tatak pernah menjadi governance spesialist di Asian Development Bank dan Direktur Advokasi Save the Children. Tatak juga merupakan sarjana hukum dari Universitas Gajah Mada.

"Dia juga master di bidang pembangunan Universitas Ateneo De Manila, Filipina," ujar Anies.

Baca juga : Anies: Tak Ada Tim Sukses yang Jadi Anggota Komite Pencegahan Korupsi

Anies mengatakan, Tatak masuk dalam tim yang menyusun governance index untuk menilai kinerja semua provinsi di Indonesia.

Anies mengaku bersyukur dengan anggota TGUPP bidang pencegahan korupsi ini. Dia berharap tim ini bisa membuat percepatan yang terjadi di Jakarta bisa dilakukan dengan tata kelola yang benar.

Kompas TV Anies Baswedan dan wakilnya Sandiaga Uno terus mendapat sorotan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com