Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KCI Sebut Gangguan Teknis KRL Berkurang pada 2017

Kompas.com - 04/01/2018, 19:29 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Muhammad Nuril Fadhila mengatakan, dibanding pada 2015 dan 2016, gangguan teknis sarana kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek jauh menurun pada 2017.

Dari catatan PT KCI, ada 422 gangguan teknis sarana selama 2015, pada 2016 turun menjadi 196, dan pada 2017 turun menjadi 95 gangguan.

"Kami mengupayakan untuk mengurangi masalah dari sisi sarana. Dari data pada 2017 berkurang. Ini data benar dan tidak dikarang-karang," ujar Fadhila di Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2018).

Baca juga : 2018, PT KCI Perbanyak Rangkaian KRL 12 Gerbong

Secara terpisah, Direktur Teknik dan Sarana PT KCI Fredi Firmansyah mengatakan, penurunan signifikan angka gangguan ini salah satunya dikarenakan manajemen PT KCI fokus melatih para teknisi.

Teknisi PT KCI sengaja diberi pelatihan ke Jepang untuk memperdalam ilmu terkait perkerataapian.

Manajemen PT KCI juga memaksa perusahaan penyedia gerbong untuk menyediakan spare part KRL.

"Kami sudah menghitung life time-nya. Kami paksa mereka menyediakannya. Hasilnya jauh turun drastis," ujar Fredi.

Baca juga : PT KCI: Alokasi Subsidi KRL 2018 Tak Sebanding dengan Target Jumlah Penumpang

Terkait sejumlah kasus seperti anjloknya KRL hingga gangguan persinyalan, hal tersebut merupakan tanggung jawab induk PT KCI, yakni PT KAI Daop I.

Adapun KCI disebut hanya sebagai operator sarana yang hanya bertanggung jawab terhadap KRL semisal pemindahan penumpang karena pendingin udara yang rusak ataupun kerusakan yang terjadi di dalam KRL.

"Jadi pada saat terjadi gangguan sarana itu teman-teman PT KCI harus bertanggung jawab, misalnya ada gangguang prasarana misalnya rel banjir, anjlok, persinyalan itu di luar kami. Tapi kami antisipasi dengan memberikan pemberitahuan hingga melakukan pemotongan relasi," ujar Vice President Communication PT KCI Eva Chairunisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com