Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Kota Kampung Dukuh di Jakarta Timur Terbengkalai

Kompas.com - 08/01/2018, 15:41 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hutan Kota Kampung Dukuh di Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur, kondisinya jauh dari terawat. Hutan kota yang dibangun tahun 2014 kini keadaannya berantakan.

Dari pantauan Kompas.com, Senin (8/1/2018), banyak sampah daun kering yang berserakan. Di beberapa lokasi sampah tampak dibiarkan menumpuk.

"Ada yang bersihin dari PPL, biasanya seminggu hanya datang dua hari, tidak tiap hari bersihinnya," kata Agung Susilo, petugas keamanan Hutan Kota Kampung Dukuh, Senin.

Menurut Agung, dirinya baru ditugaskan di Hutan Kota Kampung Dukung sejak 2 Januari. Sebelumnya, ia tidak mengetahui apakah ada yang menjaga atau tidak.

"Saya baru nih berdua jaga, baru beberapa hari. Tapi kami tidak sampai malam, jaga dari pukul 07.00 sampai 18.00 saja," kata Agung.

Selain sampah berserakan, kolam yang ada di dekat pintu masuk taman juga tampak tidak terawat. Kolam tersebut dibiarkan kosong.

Toilet-toilet tak berpintu di Hutan Kota Dukuh di Jalan Raya Pondok Gede, Kramat Jati, Jakarta Timur. Foto diambil Senin (8/1/2018).Stanly Ravel/Kompas.com Toilet-toilet tak berpintu di Hutan Kota Dukuh di Jalan Raya Pondok Gede, Kramat Jati, Jakarta Timur. Foto diambil Senin (8/1/2018).

Fasilitas umum, seperti toilet, terbengkalai. Dari empat toilet yang disediakan, tidak ada satu pun yang berfungsi, bahkan pintu toilet saja tidak ada.

"Karena baru, kami tidak tahu kondisinya ternyata seperti ini. Kami kalau buang air kecil atau cuci muka harus ke seberang, numpang di Masjid," ucap Agung.

Ia berharap pemerintah memberikan perhatian untuk kondisi Hutan Kota Kampung Dukuh, terutama soal fasilitas dan keamanannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com